Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi positif menjadi angin segar untuk laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, dampak kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve terlihat hanya memberikan tekanan jangka pendek ke IHSG.
Selain itu, rilis data ekonomi yang positif terlihat dari neraca perdagangan November masih surplus menjadi sentimen positif untuk IHSG. William prediksi, pola pergerakan IHSG masih terlihat memiliki kekuatan naik yang cukup besar selama level support 5.221 terjaga baik. Sedangkan level resistance 5.389 perlu ditembus untuk perkuat pola kenaikan IHSG. "IHSG berpotensi menguat hari ini," ujar William dalam ulasannya.
Baca Juga
Advertisement
Hal senada dikatakan Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe. Ia menuturkan, IHSG berpeluang menguat ditopang kemungkinan window dressing atau memoles saham oleh para manajer investasi sehingga lebih baik. Hal itu ditunjukkan dari level support IHSG terjaga di kisaran 5.000-5.100. Sedangkan dari sentimen eksternal, Kiswoyo menilai sudah sepi sentimen.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.200-5.400," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/12/2016).
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Sedangkan Kiswoyo memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).