Korban Gempa Aceh Pidie Jaya Dapat Bantuan 6 Ton Ikan Segar

Pemberian bantuan ikan tersebut untuk menjaga asupan gizi para korban gempa Aceh.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2016, 21:28 WIB
Sejumlah ekskavator dikerahkan untuk mencari korban gempa Aceh yang tertimbun reruntuhan bangunan, Aceh, Kamis (8/12). Tim SAR gabungan meyakini masih banyak korban gempa yang tertimbun reruntuhan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Untuk menjaga asupan gizi, para korban gempa Aceh mendapat bantuan 6 ton ikan segar. Bantuan itu diberikan kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

"Untuk menjaga asupan gizi, kami menyalurkan ikan segar sebanyak enam ton kepada korban gempa," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan (BKIPM) Aceh Darwin ketika dihubungi, Minggu (18/12/2016).

Menurut Darwin, seperti dikutip dari Antara, para korban gempa Aceh yang menempati posko pengungsian selama ini acap memakan mi instan. Hal ini dikhawatirkan akan berakibat kurangnya asupan gizi untuk tubuh.

"Jumlah bantuan yang kami salurkan 5,9 ton ikan beku, 500 ikan kaleng. Ini kita lakukan untuk merevolusi gizi bagi korban gempa," kata dia.

Dana tersebut, imbuh dia, dikumpulkan dari sejumlah pengusaha ikan yang berasal dari Aceh dan Sumatera Utara. Penyaluran bantuan ini merupakan tahap kedua yang telah diberikan kepada korban gempa Aceh.

"Sebelumnya kami juga sudah menyalurkan bantuan ikan segar kepada korban gempa," jelas Darwin.

Ia menambahkan, melalui Furom Sadar Mutu dan Karantina Ikan (Formikan) Sumatera Utara bersama BKIPM Aceh dan PT. Aceh Jaya Lampuo Bahari serta mitra lainnya melakukan penggalangan dana untuk bantuan korban gempa sebagai wujud solidaritas antar sesama yang sedang ditimpa musibah itu.

Selain bantuan ikan segar dan ikan kaleng, pihaknya juga menyalurkan bantuan seperti, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, sajadah, mukena, dan kebutuhan pokok lainnya.

Gempa 6,4 SR mengguncang Aceh pada Rabu 7 Desember 2016 pukul 05.03:36 WIB. Lokasi gempa berada di 5.19 lintang utara (LU), 96.36 Barat Timur (BT) dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, dengan kedalaman 10 kilometer.

Sebanyak 103 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya