Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Suminta Atmadja mengatakan, pelatihan peningkatan kualifikasi penerbang di Bandara Wamena, Papua, dihentikan sementara.
"Sementara ini, penerbangan ke Wamena yang sifatnya menaikkan kualifikasi dari kopilot menjadi kapten akan dihentikan dulu," ujar dia di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Advertisement
Menurut dia, seperti dilansir Antara, kelanjutan terkait pelatihan penerbangan ini akan diputuskan setelah TNI AU selesai mengevaluasi terhadap peristiwa yang terjadi di Papua itu. Bandara Wamena kerap digunakan TNI AU sebagai lokasi latihan mengendalikan pesawat bagi calon kapten.
"Misi kedatangan kru Pesawat Hercules di Papua ini salah satunya adalah untuk latihan agar para penerbang mampu mengoperasikan pesawat dimana pun pangkalan berada," ujar dia.
Bahkan, menurut Hadiyan, dua korban Pesawat Hercules, kopilot J Hotlan F Saragih serta Lettu Pnb Hanggo Fitradhi rencananya akan dievaluasi Mayor Pnb Marlon Kawer (Pilot) untuk kemudian diangkat menjadi kapten.
Namun, ia menambahkan, kecelakaan yang merenggut di antaranya tiga nyawa penerbang itu menggagalkan rencana itu.
Hadiyan mengungkapkan pada Minggu pukul 06.08 WIT, menara masih sempat melihat pesawat Hercules dengan nomor registrasi A-1334 ini, tapi pukul 06.09 WIT sudah tidak ada jawaban dari pilot.
"Kami meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kejadian yang tidak kita kehendaki ini. Tentu kami juga mengharapkan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan menerima cobaan ini," kata Hadiyan.