Menteri Khofifah Ajak Hidupkan Kembali Gotong Royong

Menurut Mensos, keterlibatan masyarakat dalam bentuk gotong- royong yang berdasarkan kerelaan akan sangat membantu pembangunan dalam segala

oleh Liputan6 diperbarui 19 Des 2016, 09:05 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Palu- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak segenap elemen bangsa untuk menghidupkan lagi semangat gotong-royong yang kini mulai luntur.

"Gotong royong itu bagian dari ruh bangsa kita," kata Mensos sebelum melepas Tim Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) Kalteng dari Kabupaten Katingan menuju Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu 18 Desember 2016.

Tim LBKS yang mengawali perjalanan dari Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, akan mengakhiri perjalanan di Palangkaraya untuk selanjutnya mengikuti puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang dijawalkan dihadiri Presiden Joko Widodo pada Selasa 20 Desember 2016.

Menurut Khofifah, keterlibatan masyarakat dalam bentuk gotong- royong yang berdasarkan kerelaan akan sangat membantu pembangunan dalam segala bidang.

"Keterlibatan elemen masyarakat itu sangat penting, tidak semuanya harus mengandalkan APBN," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Didampingi Bupati Katingan Ahmad Yantenglie, sebelumnya Mensos juga menyaksikan pencairan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap empat kepada 190 orang penerima manfaat yang datang dari tiga kecamatan oleh PT Pos Indonesia.

"Karena jarak yang cukup jauh, hanya 190 orang ini yang hadir di sini," kata Ahmad Yatenglie.

Pada kesempatan itu Mensos juga memastikan bansos PKH dari tahap satu hingga kini masuk tahap empat diterima utuh oleh penerima manfaat dengan menanyai langsung para penerima manfaat.

Mensos juga berkomitmen memberikan bantuan dana bagi penerima PKH yang memiliki usaha melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), yakni Rp20 juta untuk satu kelompok beranggotakan sepuluh orang.

Mensos juga berpesan kepada ibu-ibu yang hadir agar menjaga benar-benar anak-anak mereka dari bahaya narkoba yang kasusnya cukup tinggi di Kalteng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya