Sopir Go-Car Keluarkan Pistol dan Memaki Ramai di Medsos

Tak hanya mengeluarkan pistol, sopir Go-Car tersebut juga mengeluarkan kata tak etis saat macet melanda.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Des 2016, 14:30 WIB
Menjajal Go-Car milik Go-Jek.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang penumpang mengeluhkan pelayanan transportasi online yang dialaminya. Dia mengaku sopir transportasi tersebut bersikap tidak etis yang mengundang ketakutan.

Pengakuannya itu ditulis dalam akun Facebook, Vanny Afrillia, pada 17 Desember pukul 12.29 WIB. Posting ini ramai dikomentari dan ribuan kali di-share.

Di wall Facebook-nya, Vanny menuturkan kronologi kejadian.·

"Kejadian ini terjadi sama gw kemaren 16 des 2016 sekitar jam 5 sore gitu.. Gw order GOCAR dari daerah jakarta barat ke daerah jakarta selatan..," tulis Vanny mengawali kisahnya.

Kemudian, lanjut dia, pesanannya diambil oleh sopir bernama DS dengan mobil Totoya Avanza bernopol B 21** SKC. Dari awal perjalanan, ia sudah merasakan tak nyaman dengan pelayanan tersebut.

"Dari awal bawaan drivernya udah ga enak.. alias serampangan.. ngerem njut2an.. Trus mobilnya pake rotator kaya mobil2 polisi gitu tapi yg di dalem.. klaksonnya pun pake tuit tuit sirine kaya polisi gitu..," kata dia.

Hingga ketika berada di jalanan macet, sang sopir tidak dapat mengendalikan emosinya. Dia pun mengucapkan kata-kata tak pantas.

"Sampe ada satu jalan yg macet, dan ada yg nyodok dia dari depan.. driver itu teriak... Kaget kan gw..secara gw bawa ade gw yg umur 8 taunan gitu.. Trus gw bilang.. " santai aja pak, saya ga buru2 kok... " Ehh doi jawab.. " saya yg buru buru...! "
Trus dia ngeluarin becenk...!!!!!!! Di taro di dashboard..!!! WTF...! " terang Vanny.

Usai kejadian tersebut, pihak Go-Jek menghubunginya untuk meminta maaf atas kejadian tersebut. Atas komunikasi ini, dirinya mengganggap persoalan tersebut telah selesai.

"Sayapun secara langsung memaafkan baik oknum ataupun gojek indonesia. Dengan ini saya nyatakan permasalahan ini selesai. Trimakasih buat teman2 yang sudah turut prihatin atas kejadian yang saya alami. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi para driver online dimana saja," demikian Vanny.

Menanggapi hal itu, manajemen Go-Jek menyelidiki kasus tersebut dengan menghubungi konsumen. Hasilnya, pihaknya memutuskan untuk tidak memperpanjang kemitraan dengan mitra GO-CAR yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan tersebut.

"GO-JEK selalu mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa kami. Oleh karena itu, kami tidak mentolerir tindakan apapun yang mengancam kenyamanan dan keselamatan pelanggan," ujar Manajemen GoJek dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya