Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia baru saja menerbitkan sejumlah uang baru dengan tampilan menawan dan menggunakan sejumlah teknologi pengaman tingkat tinggi.
Beberapa negara lain juga memiliki lembaran mata uang yang menjadi karya indah dengan keamanan tinggi. Tapi tidak semuanya demikian.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari moneychoice.org pada Senin (19/12/2016), ada beberapa denominasi yang unik karena warna, rancangan, atau potret terpampang.
Belum lagi dengan kisah yang mendasari penerbitan mata uang tersebut, misalnya penjajahan atau inflasi luar biasa. Berikut ini adalah 10 mata uang yang sangat menarik bahkan dari seluruh dunia:
10. Denominasi 10 Yen – Hong Kong (Pendudukan Jepang)
Hong Kong menetapkan memakai dolar Hong Kong sebagai mata uangnya sejak 1935. Kecuali ketika sesaat berada di bawah pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia II.
Jepang menyerang Hong Kong pada 8 Desember 1941 dan menguasai sepenuhnya sebelum Natal tahun itu. Hong Kong kemudian berada di bawah hukum darurat perang selama 3 tahun 8 bulan hingga akhirnya Jepang menyerah di akhir Perang Dunia II.
Kendali ketat Jepang atas Hong Kong termasuk dalam hal melarang dolar Hong Kong dan menggantinya dengan mata uang yen militer Jepang.
Setelah usainya Perang Dunia II, mata uang yen militer dihentikan dan dolar Hong Kong kembali diedarkan.
Advertisement
9. Denominasi 5 Pound (George Best Note) – Irlandia Utara
Pecahan 5 pound sterling ini agak janggal karena 2 alasan. Pertama adalah karena tampilan Manchester United dan adanya George Best, bintang sepak bola Irlandia Utara.
Mata uang ini hanya ada di Irlandia Utara, walaupun Irlandia Utara, Inggris, Wales, dan Skotlandia seharusnya menggunakan mata uang yang sama.
Bukan hanya itu, setiap bank di Irlandia Utara bahkan mengedarkan versi masing-masing yang berbeda-beda. Banyak tempat di Inggris tidak mau menerima mata uang yang berbeda, walaupun bisa ditukarkan di bank.
Biasanya mata uang bergambar George Best tidak dipakai untuk membeli benda remeh temeh seperti cemilan populer, karena hanya ada 1 juta lembar yang dicetak. Tujuan pencetakan adalah untuk menghargai sang bintang dan menciptakan kenangan kecil.
8. Mata uang 100 Triliun Dolar – Zimbabwe
Pada pertengahan Januari 2009, Zimbabwe mulai mencetak mata uang 100 triliun dolar. Menurut Bank Sentral Zimbabwe, hal tersebut dilakukan demi "kenyamanan publik".
Pada saat itu, Zimbabwe memiliki tingkat inflasi tertinggi sedunia. Mata uang yang tertera di sini bernilai sekitar US$ 300 saat itu. Pada Juli 2008, tingkat inflasi mencapai 231 juta persen sehingga harga satu ketul roti mencapai 300 miliar dolar Zimbabwe.
Para dokter dan juru rawat melakukan pemogokan. Banyak guru meninggalkan pekerjaan mereka dan minta digaji dengan mata uang asing.
Mata uang asing akhirnya diizinkan pada akhir Januari 2009 dan dolar Zimbabwe ambruk pada April tahun yang sama. Pada Maret 2013, mata uang 100 triliun dolar itu bisa dibeli di lapak daring Amazon dengan harga US$ 1,25.
Advertisement
7. Pecahan 100 Pfennig (Uang Darurat) – Jerman
Mata uang darurat--notgeld--di Jerman diterbitkan di awal Perang Dunia I ketika koin menjadi langka dan inflasi luar biasa menyulitkan bisnis biasa.
Untuk menjembataninya, perusahaan-perusahaan dan pemerintah-pemerintah lokal mulai mencetak notgeld dari bahan keramik, kayu, kulit, dan bahkan kertas halus yang dipakai oleh para seniman.
Gambar-gambar pada mata uang itu bisa beraneka ragam, mulai dari hikayat rakyat hingga satir sosial. Dengan demikian, mata uang ini malah menjadi catatan budaya Jerman pada masa tersebut.
Sebelum 1923, inflasi luar biasa telah sangat menjatuhkan nilai mata uang sehingga pemerintah Jerman menerbitkan mata uang baru yang disebut Rentenmark dan berakhirlah notgeld.
6. Mata uang 5,000 Króna – Islandia
Mata uang Islandia pecahan 5,000 menampilkan gambar seorang wanita bernama Ragnheidur Jonsdottir yang sedang mengenakan hiasan janggal di kepalanya.
Ia paling terkenal karena membuat bordiran pakaian altar yang dibuatnya sendiri. Bintang-bintang 8 sisi di latar belakang menggambarkan pola kain altar yang dibuatnya untuk gereja Laufas di Islandia bagian utara.
Pada 2009, mata uang itu bernilai US$ 39 dan, pada 2013, Islandia bergulat melawan inflasi sehingga negeri itu pun berpikir-pikir untuk menggunakan dolar Kanada atau euro.
Advertisement
5. Pecahan 10 Dolar – Kepulauan Cook
Pecahan mata uang yang menakjubkan ini merupakan penghormatan kepada budaya Polinesia di Kepulauan Cook, yang merupakan gugusan 15 pulau kecil di Pasifik Selatan namun berserikat dengan Selandia Baru.
Kawasan itu pada umunya memakai dolar Selandia Baru, tapi Kepulauan Cook tetap menggunakan mata uang khas mereka, termasuk mata uang wanita bertelanjang dada sedang menunggangi hiu.
Mata uang itu hanya bisa dipakai dan dipertukarkan di Kepulauan Cook karena tidak ada bank lain di dunia yang menerimanya.
4. Mata uang 50 Kaneek – Belarusia
Mata uang Belarusia pecahan 50 kaneek menggambarkan seekor bajing merah yang menggemaskan dan dicetak pada 1992. Beberapa mata uang lain menggambarkan berang-berang, beruang, dan serigala. Ramai seperti kebun binatang.
Mata uang resmi Belarusia adalah rubel dan 1 rubel setara dengan 100 kaneek. Tapi inflasi 1999 menjatuhkan nilainya dan pada 2000 pemerintah Belarus menciptakan mata uang rubel baru bernilai 1.000 kali lipat rubel lama. Sekarang, mata uang lama itu dicari-cari oleh kolektor.
Pada 2013, pecahan terbesar mata uang di Belarus adalah 200 ribu rubel.
Advertisement
3. Mata uang 5 Lirot – Israel
Pada 1952, Perdana Menteri David Ben-Gurion di Israel menawarkan jabatan presiden kepada Albert Einstein. Di Israel, jabatan itu lebih bersifat seremonial.
Abba Eban, duta besar Israel untuk AS saat itu mengatakan bahwa hal tersebut "menggambarkan hormat yang terdalam dari warga Yahudi untuk salah satu putra terbaik mereka."
Pada akhirnya, Einstein memutuskan untuk tidak menerima tawaran tersebut. Ketika Einstein harus dirawat di rumah sakit pada 17 April 1955, ia membawa serta pidato yang ditulisnya untuk tampilan di televisi guna merayakan HUT Israel.
Sayangnya, ia tidak mendapatkan kesempatan untuk membacakannya karena ia meninggal pada 18 April tahun tersebut.
Lirot dikenal juga sebagai pound Israel dan dipakai menjadi mata uang Israel hingga ditarik pada 1980 dan diganti dengan shekel, mata uang yang lama.
Tapi, shekel hanya bertahan sekitar 5 tahun dan pada 1985 diganti dengan shekel baru. Mata uang bergambar Einstein yang tertera di sini dicetak pada 1968.
2. Denominasi 10 Dolar – Australia
Tampilan gahar mata uang Australia ini adalah bagian dari upaya Bank Sentral Australia untuk memberikan tampilan segar. Tapi, hingga September 2012, terbitannya sudah 2 tahun terlambat dari jadwal.
Mata uang yang tertera di sini menelan biaya 9,3 juta dolar Australia untuk pengembangannya, semua demi menciptakan sesuatu yang kekinian.
Penelitian oleh Bank Sentral Australia mengungkapkan bahwa kebanyakan warga tidak dapat mengenali wajah yang tertera di mata uang. Mary Gilmore yang ada di gambar adalah seorang pujangga terkenal dan ikon sastra, tapi banyak yang tidak mengenalnya.
Beberapa pihak lainnya kesal karena uang yang dihamburkan untuk merancang ulang mata uang yang sebelumnya pun sudah bagus.
Advertisement
1. Denominasi 20.000 Rupiah – Indonesia
Pecahan lama 20 rupiah menggabungkan kombinasi menarik antara warna dan gambar. Di bagian depan terpampang mantan Menteri Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam ekpresi 'datar'.
Akibat inflasi, denominasi di bawah 100 rupiah jadi jarang dipakai dan banyak toko yang membulatkan uang kembalian dan terkadang memberikan permen sebagai kembalian.
Pecahan di bawah 50 rupiah tidak beredar lagi, walaupun 1 rupiah masih dianggap sebagai uang resmi. Sekarang ini, denominasi terbesar Indonesia bernilai 100 ribu rupiah.