Liputan6.com, Jakarta Diet ketogenik serupa dengan diet rendah karbohidrat ketat lainnya, seperti diet Atkins atau LCHF (low carb, high fat). Hanya saja, diet ketogenik secara khusus disusun untuk meraih ketosis, kondisi ketika tubuh memproduksi molekul bahan bakar dalam jumlah kecil yang disebut "keton".
Keton merupakan bahan bakar alternatif untuk tubuh yang digunakan bila asupan gula darah (glukosa) sangat sedikit. Keton diproduksi bila Anda makan sedikit sekali karbohidrat yang mudah diserap gula darah, dan hanya makan protein secukupnya.
Advertisement
Lever memproduksi keton dari lemak. Keton kemudian digunakan sebagai bahan energi seluruh tubuh, termasuk otak. Perlu Anda tahu, otak adalah organ yang banyak mengonsumsi energi setiap hari. Lemak tidak bisa langsung memberi energi pada otak. Asupan makanan harus lebih dulu diubah menjadi glukosa atau keton untuk bisa membantu kinerja otak.
Ketika tubuh memproduksi keton, kondisi ini disebut dengan ketosis. Cara terbaik untuk mencapai ketosis memang dengan berpuasa. Namun dengan diet ketogenik, Anda bisa tetap bisa "makan enak" dan meraih kondisi ketosis. Mudahnya, dengan diet ketogenik, Anda bisa meraih manfaat kesehatan seperti berpuasa (termasuk turun berat badan) tanpa perlu berpuasa.
Simak manfaat diet ketogenik seperti dilansir laman Dietdoctor, Senin (19/12/2016) berikut ini:
1. Turun berat badan
Diet ketogenik seperti mengubah tubuh Anda menjadi mesin pembakar lemak sehingga berdampak pada penurunan berat badan.
Pembakaran lemak meningkat cepat sementara insulin turun secara signifikan. Hal itu memungkinkan Anda menurunkan berat badan tanpa merasa kelaparan.
Sekitar 20 penelitian menunjukkan, diet rendah karbohidrat dan diet ketogenik memberi hasil lebih efektif terhadap penurunan berat badan dibandingkan diet lainnya.
Mengelola diabetes tipe 2
2. Mengelola diabetes tipe 2
Diet ini juga sempurna untuk mengelola diabetes tipe 2 karena menurunkan kadar gula darah serta dampak negatif tingginya kadar insulin.
3. Meningkatkan fokus mental
Ketosis membuat keton tetap mengalir ke otak. Dengan diet ketogenik, kondisi naik-turunnya gula darah secara drastis bisa dihindari. Hal ini umumnya berdampak pada meningkatnya fokus dan konsentrasi.
Tapi bisa jadi Anda merasakan hal sebaliknya ketika tubuh masih beradaptasi dengan diet ini. Kemungkinan Anda akan sulit konsentrasi, merasa pusing atau mudah gusar dalam proses adaptasi.
Setelah masa adaptasi terlewati, tubuh dan otak akan lebih mudah mengakses keton. Hasilnya, Anda akan merasa lebih berenergi dan fokus mental meningkat.
Advertisement
Meningkatkan daya tahan fisik
4. Meningkatkan daya tahan fisik
Diet ketogenik bisa meningkatkan daya tahan fisik karena Anda bisa mengakses energi dari lemak yang tersimpan di tubuh.
Jika mengandalkan simpanan karbohidrat (glikogen) di tubuh, energi yang Anda miliki hanya mampu membuat Anda melakukan olahraga intens selama beberapa jam. Sementara simpanan lemak menghasilkan energi yang mampu bertahan hingga hitungan minggu, bahkan bulan.
Tapi agar bisa mendapatkan manfaat diet ketogenik untuk daya tahan fisik, anda perlu dua hal ini:
1. Kecukupan cairan dan garam
2. Dua minggu adaptasi untuk membakar lemak. Hal ini tak terjadi secara instan
5. Sindrom metabolik
Ada banyak studi yang menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat berpengaruh positif terhadap sindrom metabolik seperti membaiknya lipid darah, kadar insulin, HDL dan LDL, serta kadar gula darah.
Kondisi seseorang dengan sindrom metabolik menjadi semakin baik ketika karbohidrat dan protein dibatasi hingga menghasilkan ketosis.
6. Mengatasi epilepsi
Diet ketogenik digunakan untuk mengontrol pasien epilepsi pada 1920an ketika obat untuk mengatasi kejang epilepsi belum ditemukan.
Kini penggunaan diet ketogenik untuk epilepsi membuat orang bisa mengurangi penggunaan obat epilepsi tanpa gangguan kejang.