Liputan6.com, Jakarta - Peran kaum wanita dalam menentukan jalannya sejarah Perang Dunia II memang tidak bisa diremehkan, misalnya di pihak Inggris. Tiga orang mata-mata wanita paling 'canggih' dari Inggris menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com pada Senin (19/12/2016) sore.
Sejarah juga seringkali berisi kutukan-kutukan yang dilontarkan di masa lalu demi menjaga kerahasiaan atau hukuman. Sejumlah benda bersejarah menyedot perhatian pembaca karena kutukan yang melekat pada benda-benda itu.
Advertisement
Terakahir, para pembaca menyimak tentang ucapan Duterte yang seakan menyatakan negaranya tidak lagi memerlukan Amerika Serikat. Sejak resmi menjadi presiden Filipina, Duterte memang kerap melontarkan ucapan pedas terhadap negara adidaya tersebut.
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
1. 3 Perempuan Mata-Mata Paling 'Canggih' dalam Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, terdapat sejumlah perempuan yang bekerja untuk Special Operations Executive (SOE). SOE adalah satuan pendukung peperangan yang dibentuk Inggris untuk mendorong dan memfasilitasi kegiatan spionase dan sabotase di wilayah musuh.
Mereka dilatih untuk memegang senjata, alat peledak, kode rahasia, dan interogasi yang keras. Dalam beberapa kasus, mereka harus bertanggung jawab atas nyawa ribuan orang.
Seperti dikutip dari War History Online, Minggu 18 Desember 2016, berikut kisah tiga perempuan mata-mata paling 'canggih' yang bekerja untuk SOE.
2. 4 Kutukan Misterius yang Terdapat di Benda Kuno
Kutukan merupakan salah satu hasil dari peradaban manusia. Menurut KBBI IV Daring, kutuk--kata dasar kutukan--adalah doa atau kata-kata yang dapat mengakibatkan kesusahan atau bencana kepada seseorang atau orang lain.
Selama ribuan tahun, terdapat orang-orang yang berharap kemalangan menimpa musuh atau lawannya. Biasanya, mereka melibatkan kekuatan gaib untuk melancarkan maksudnya itu.
Sejumlah hal pun ada yang dianggap menyimpan kutukan dari sang pemilik, tak terkecuali benda-benda kuno. Seperti dikutip dari Listverse, Minggu 18 Desember 2016, berikut empat kutukan misterius yang terdapat di benda kuno.
3. Presiden Duterte: Selamat Tinggal, Amerika Serikat!
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali membuat pernyataan sinis. Sasarannya kali ini kembali ditujukan kepada Amerika Serikat.
Kepada AS, Duterte mengatakan agar Negara Paman Sam bersiap mencabut kesepakatan pengerahan pasukan dan peralatan untuk latihan. Dengan percaya diri, ia berkoar bahwa uang AS bisa diganti.
Duterte, bagaimanapun, pernah mengatakan hubungan Filipina dan AS bisa meningkat di bawah Presiden terpilih Donald Trump.