Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo memanfaatkan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk mengajak masyarakat Indonesia meneladani akhlak Rasul. Salah satu yang saat ini harus diteladani adalah tidak menebar hasutan dan fitnah.
Jokowi ingin umat Islam di Indonesia selalu berbicara baik dan berpikir positif. Masyarakat harus ikut bekerja keras dan menjaga ukhuwah wathoniah atau kerukunan umat beragama dan membela NKRI.
Advertisement
"Hindari ujaran kebencian, hindari saling menjelekkan di antara kita, hindari hasutan-hasutan yang tidak berguna, hindari saling memprovokasi yang tidak berguna, hindari fitnah karena semua hanya melemahkan kita dan hanya merugikan umat Islam di Indonesia dan hanya merugikan bangsa kita," kata Jokowi saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Jokowi mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tantangan dan persaingan global yang sangat ketat. Butuh kerja keras dan kerja sama dari seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa terus bersaing dengan negara lain.
"Kita sendiri harus solid bersatu, harus bahu-membahu untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negara yang berdaulat, negara yang mandiri, negara yang berkepribadian, negara yang berkarakter," kata Jokowi.
"Karena itu mari kita bicara baik, Indonesia bicara baik, kita promosikan keindahan alam Indonesia, kita promosikan kekayaan budaya Indonesia, kita promosikan keramahtamahan masyarakat Indonesia karena bicara baik, perbuatan baik itu akan mendapat balasannya akan mendapat pahalanya," imbuh Jokowi.
Karena itu, Jokowi mengajak seluruh kekuatan umat Muslim di Indonesia untuk mengambil peran dalam pembangunan. Pembangunan yang berhasil akan menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Serta terus menekan kesenjangan di Indonesia.
"Dengan meneladani Rasulullah kita rawat persatuan dan kesatuan Indonesia untuk bergerak maju untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur," pungkas Jokowi.