Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran saat ini tengah menyiapkan lahan seluas 500 ribu hektare untuk dijadikan lahan pertanian organik terbesar di Indonesia.
Lahan yang disiapkan merupakan alih fungsi dari ratusan ribu hektare lahan bermasalah yang sebagian besar adalah warisan proyek sejuta hektare sawah di masa Orde Baru silam.
"Lahan bermasalah akan dialihkan sebagian untuk peningkatan kesejahteraan. Kita harus serius di sini. Jangan sampai, ada warga Kalimantan Tengah yang kelaparan," kata Sugianto, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Ini akan jadi pertanian organik terbesar di Indonesia. Minggu depan ekskavator datang, saya minta Dinas Pertanian kerja sama dengan DAD. Agar, orang-orang Dayak juga menerima manfaat."
Menurut Sugianto, lahan-lahan bermasalah selama ini menjadi beban bagi masyarakat Kalteng lantaran tidak digarap dengan serius. Dia yakin jika strategi memanfaatkan lahan bermasalah menjadi lahan pertanian organik akan memberikan manfaat besar. Ini sekaligus menjadi langkah awal yang baik untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan masyarakat lokal.
Bahkan, ia juga yakin Kalteng suatu saat bisa menjadi penghasil produk pertanian organik terbesar di Indonesia, apabila lahan pertanian tersebut digarap dengan serius dan didukung oleh teknologi serta inovasi yang tepat. Rencana ini, sendiri menurut Sugian, mendapat respons positif dari pemerintah pusat.
"Menteri Pertanian bertamu ke Kapuas. Alhamdulillah, kita dapat dukungan 300 ribu hektare untuk pertanian organik. Di luar negeri, harga beras organik bisa Rp 93 ribu per kg. Bayangkan, kalau 2017 kita sudah berhasil ekspor," Gubernur Kalteng memungkasi.