Liputan6.com, Aleppo - Sebuah rekaman video menunjukkan kejinya dampak perang antara pasukan pemerintah Suriah dan pejuang oposisi di Aleppo. Anak-anak dan perempuan tak berdaya menjadi korban. Sedangkan proses evakuasi puluhan ribu warga sipil yang terperangkap perang terus berlanjut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (20/12/2016), bocah perempuan kecil berusia empat tahun tampak diam tak berdaya. Meski, kondisi kepalanya terluka dan wajahnya bercampur debu. Rasa takutnya mengalahkan tangis.
Advertisement
Sementara sang ibu terus meneteskan air mata memohon pertolongan pada Tuhan. Sebab kehilangan beberapa anaknya akibat serangan militer yang menghancurkan rumahnya.
Sedangkan di koridor rumah sakit tampak anak-anak dalam keadaan linglung dan trauma. Wajah-wajah mereka kotor terkena debu. Rekaman video menyayat hati berjudul The Last Day of Aleppo ini kemudian menjadi viral di media sosial.
Kekejian perang juga menyebabkan anak-anak kehilangan orangtua mereka. Seorang anak menangisi ayahnya yang tewas melakukan operasi penyelamatan.
Sang ayah merupakan kelompok Helm Putih. Kelompok sipil ini melakukan penyelamatan pada orang-orang yang terjebak reruntuhan bangunan.
Korban terus berjatuhan. PBB memperkirakan 2.700 anak-anak termasuk di antara 8000 pengungsi yang diizinkan untuk meninggalkan Aleppo.
Sedikitnya 10 bus membawa mereka meninggalkan desa mereka di Aleppo timur yang dikepung perang. Seluruh evakuasi diharapkan selesai Selasa 20 Desember 2016 waktu setempat.
Senin 19 Desember 2016, Dewan Keamanan PBB menyetujui sebuah resolusi. Isinya, mendesak pengerahan pengawas PBB segera untuk mengawasi jalannya evakuasi.
Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini