Turki Tawarkan 'Rumah Baru' bagi Netizen Cilik Bana Alabed

Bana Alabed mengukir harapan, kelak suatu hari dapat kembali ke kampung halamannya di Aleppo yang kini porak-poranda akibat perang.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Des 2016, 17:00 WIB
Bana Alabed, 'Bintang' Medsos Suriah Dievakuasi dari Aleppo (Independent)

Liputan6.com, Damaskus - Turki telah menyatakan niatnya untuk "menawarkan rumah baru" bagi Bana Alabed, bocah asal Aleppo, Suriah yang mencuri perhatian dunia lewat sejumlah cuitannya di media sosial Twitter. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Sebelumnya pada hari Minggu lalu, ibu Bana, Fatemah Alabed sempat menuliskan pesan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui Twitter. Ia mendesak agar Erdogan membantu mengevakuasi mereka.

Seperti dikutip dari CNN, Selasa (20/12/2016), Turki sendiri sejauh ini dilaporkan telah membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata sehingga memungkinkan proses evakuasi dilansungkan.

Ahmad Tarakji, Presiden SAMS, sebuah lembaga bantuan kemanusiaan di Suriah belum lama ini mencuit bahwa Bana kini telah berhasil dievakuasi dari Distrik Rashideen. Bocah itu dilaporkan telah "aman bersama dengan keluarganya" setelah selamat dari rangkaian "pengepungan, pengeboman, dan keputusasaan".

Dengan bantuan sang ibu, Bana yang memiliki dua saudara laki-laki, Mohammed (5) dan Noor (3) selama ini kerap mencuit situasi memilukan yang dialaminya akibat perang tak berkesudahan di Aleppo.

Fatemah sempat mengungkapkan kepiluannya selama proses evakuasi berlangsung. Ia mengatakan telah "jiwanya tertinggal" di Aleppo timur.

"Ketika kami berusaha keluar dari Aleppo kami sangat menderita karena nyaris selama 24 jam kami berada di bus tanpa air dan makanan atau apa pun...seperti di sebuah penjara. Namun akhirnya kami tiba di sini dan kami sangat berterima kasih kepada Tuhan serta semua pihak yang membantu," ujarnya.


Ingin Pulang ke Rumah

Setelah berhasil dievakuasi, Bana sempat bercerita tentang pengalamannya berpindah-pindah tempat demi menyelamatkan diri.

"Rumah kami dibom. Alhamdulillah, kami bisa selamat dari reruntuhan. Kami diungsikan ke tempat lain, kami sangat menderita karena perang di Aleppo. Kami sangat, sangat menderita," kata Bana seperti dikutip dari Abc.net.au.

Keluarga itu sempat mengungsi ke Distrik Sukari. Namun di sana, kediaman mereka tak luput dari pengeboman.

"Ayahku terluka saat itu. Kami pindah lagi sebelum akhirnya kami tiba di sini. Kami tak makan atau melakukan apa pun. Aku menyaksikan pengeboman di mana-mana. Kami juga melihat jet-jet tempur mengudara," ujar gadis itu.

Bocah itu pun mengukir harapannya, kelak suatu hari nanti ia dapat kembali ke Aleppo. Ia pun memohon dukungan dari para pengikutnya di Twitter untuk membantu anak-anak di kampung halamannya.

"Mengapa mereka harus mati? Aku sedih, benar-benar sedih karena mereka akan mengambil tanah kami sementara kami harus meninggalkan Aleppo," ungkap Bana.

"Aleppo adalah kampung halamanku. Sekolahku ada di sana. Rumahku ada di sana, bahkan taman tempatku bermain pun ada di sana. Aku punya harapan suatu hari akan kembali ke Aleppo...," imbuhnya.

Dunia maya sempat panik mengetahui kabar Bana menghilang dari Twitter. Akunnya memang sempat dihapus, namun belakangan ia muncul kembali.

Bersama dengan Bana, puluhan anak-anak dari sebuah panti asuhan di Aleppo juga turut dievakuasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya