Liputan6.com, Jakarta - Kilas balik berita Tekno Liputan6.com diwarnai oleh beberapa berita hits yang mencuri perhatian pembaca di sepanjang Juni tahun ini.
BlackBerry mengumumkan kemitraan strategis dengan Emtek Group untuk layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM). Kerja sama dalam bentuk perjanjain lisensi software dan hak kekayaan intelektrual BBM.
Baca Juga
Advertisement
Dengan kata lain, kerja sama keduanya akan melingkupi pengembangan layanan atau fitur baru untuk aplikasi BBM di Android, iOS, dan Windows Phone.
Berita lainnya di sepanjang Juni lalu datang dari perang dingin Indosat dan Telkomsel yang sempat menghebohkan jagat maya. Hal ini bermula dari beredarnya foto-foto kampanye Indosat Ooredoo yang menyerang Telkomsel. Pihak Indosat mengaku itu bukan aktivitas iklan melainkan Below The Line (BTL).
Adapun, serangan ini menyusul beredarnya foto dugaan penjegalan pemasaran kartu SIM Indosat Ooredoo dengan memboyong seluruh kartu SIM Indosat yang masih disegel oleh tim sales Telkomsel
Simak selengkapnya kaleidoskop Juni 2016 sebagaimana dirangkum oleh Tekno Liputan6.com berikut ini:
1. BlackBerry Jalin Aliansi dengan Grup Emtek Kembangkan BBM
BlackBerry Limited, pemimpin global dalam industri telekomunikasi mobile yang aman, menjalin aliansi strategis dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek). Aliansi ini akan memberikan akses kepada para pengguna BlackBerry Messenger (BBM) pada berbagai konten dan layanan yang kaya.
Kerjasama perusahaan Indonesia dengan perusahaan telekomunikasi global ternama itu diwujudkan dalam bentuk perjanjian lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM.
Emtek akan mengeluarkan investasi dalam bentuk sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, hingga pengembangan teknologi dan ekosistem untuk mendongkrak pertumbuhan BBM di Indonesia.
"Latar belakang yang kuat dalam industri hiburan, konten dan teknologi menjadikan Emtek Group sebagai rekanan bisnis yang sempurna untuk memaksimalkan potensi aplikasi layanan pesan BBM, sekaligus juga memenuhi tujuan keuangan dan operasional kami," kata John Chen, Executive Chairman dan CEO BlackBerry.
Sementara menurut CEO Emtek Group, Alvin Sariaatmadja, kerjasama dengan BlackBerry akan memungkinkan para pengguna BBM, khususnya di Indonesia, mengakses konten eksklusif berupa hiburan, teknologi dan produk dan layanan digital Emtek yang banyak dicari.
"Kami melihat peluang besar mengembangkan bisnis konsumen BBM secara global. Kami juga semangat untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk lebih memajukan BBM."
Kemitraan melalui perjanjian lisensi ini diusung guna mempercepat visi BlackBerry, memajukan BBM untuk pasar konsumen. Perjanjian lisensi dengan Emtek memungkinkan perusahaan mengembangkan aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan baru BBM untuk pangsa pasar Android, iOS dan Windows Phone.
Indosat vs Telkomsel
2. Bos Indosat Ooredoo Nyatakan 'Perang' dengan Telkomsel
Baru-baru ini beredar foto-foto kampanye Indosat Ooredoo yang menyerang Telkomsel. Kontan, hal ini menimbulkan tanda tanya atas kebenaran foto-foto tersebut. Pasalnya, kalimat yang digunakan pada spanduk kampanye dinilai menyerang tarif layanan Telkomsel.
Kepada tim Tekno Liputan6.com, Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, membenarkan bahwa foto-foto tersebut merupakan bagian dari kampanye Below The Line (BTL). Namun, pria yang akrab disapa Alex ini membantah aktivitas kampanye tersebut adalah iklan.
Spanduk itu bertuliskan sindiran terhadap tarif seluler Telkomsel yang dinilai mahal, baik itu tarif SMS, telepon, dan internet. Kampanye ini mengajak pengguna untuk beralih ke layanan IM3.
Alex berujar bahwa pihaknya memiliki alasan tersendiri terkait kampanye tersebut. Menurut dia, pihak Telkomsel yang memulai "perang" lebih dulu dengan Indosat.
Pada screenshot di bawah, tim sales Telkomsel berupaya menjegal pemasaran kartu SIM Indosat Ooredoo dengan memboyong seluruh kartu SIM Indosat yang masih disegel.
"Apa boleh seperti itu (mengacu ke screenshot di atas)?" tanyanya. Menurut Alex, kompetisi para operator di lapangan tidak seperti yang dilihat banyak orang.
"Kondisi kompetisi tidak seideal yang selama ini dibicarakan. Mereka perang di lapangan, kita perang pesan," ungkapnya.
(Cas/Isk)
Advertisement