Liputan6.com, Jakarta - Di bawah langit yang tampak mendung, sekitar 1.000 siswa-siswi SMP dan SMA se-Kota Depok semangat berjalan kaki sepanjang satu kilometer, Selasa 20 Desember 2016.
Sembari menyerukan yel-yel dan bersalawat, mereka terus menyusuri jalan yang menjadi titik Nadi Kota Belimbing itu. Mereka ingin menuntut Pemerintah Suriah menghentikan tindakan zalimnya kepada warga sipil yang berada di Kota Aleppo, Suriah.
Advertisement
"Suriah di bawah pimpinan Bashar Al-Ashad melakukan kekerasan, pengusiran, serta pembunuhan massal yang telah merenggut banyak nyawa warga sipil Kota Aleppo," kata Koordinator Aksi Hamzah Asadullah, Selasa 20 Desember 2016.
Menurut Hamzah, lebih dari 1.000 warga sipil tewas, kemudian 100 ribu orang harus mengungsi dan lebuh dari 10 juta orang mengalami luka-luka dan membutuhkan bantuan medis.
Tentunya, ini merupakan duka dan luka yang juga dirasakan seluruh umat Muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
"Bom telah meluluh lantahakan kota tersebut. Korban sipil bergelimpangan, di tangan para biadab penjahat kemanusiaan ini. Tidak melihat apakah itu anak-anak, perempuan, orang jompo atau orang lemah lainnya," ujar Hamzah.
Untuk itu, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari umat Islam dunia, maka pemuda di Kota Depok menyatakan sikap yang disampaikan dalam tiga poin.
1. Mengutuk keras atas tindakan kekerasan, pengusiran, dan pembunuhan masal terhadap warga sipil di Kota Aleppo Timur yang dilakukan oleh militer rezim Bashar Al Ashad.
2. Mendesak Pemerintah RI dan PBB untuk segera mengambil langkah tegas dalam upaya penyelesaian konflik di Suriah.
3. Menyerukan kepada umat Muslim di seluruh penjuru Indonesia untuk bersatu padu membantu saudara-saudara kita di Suriah khususnya yang berada di Kota Aleppo, baik dengan bantuan doa, dukungan moral maupun dengan bantuan materi.