Natal dan Tahun Baru, Polisi Cegah Beras Oplos Beredar

Bareskrim Polri juga telah berkoordinasi dengan Kemendag dan Kementan guna mengawasai distribusi bahan pokok.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Des 2016, 08:43 WIB
Beras oplosan dan timbangan diamankan penyidik dari gudang sindikat mafia beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (7/10). Bareskrim Polri bongkar gudang mafia beras oplosan di Pasar Induk Beras Cipinang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 kesiapsiagaan terus dilakukan Polri. Salah satunya adalah dengan memantau distribusi kebutuhan pokok.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengaku, pemantauan dilakukan untuk mencegah adanya peredaran bahan kebutuhan pokok yang dioplos atau dipalsukan. Sebab, pihaknya tidak ingin kecolongan terkait kasus beredarnya beras oplosan beberapa waktu lalu.

"Tetap kami lakukan, pemantauan kami cek di Bulog tentang kesiapan berasnya," tegas Agung di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan, Bareskrim Polri telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan) guna mengawasi distribusi bahan pokok. Saat ini ada sejumlah kendala yang menimbulkan harga kebutuhan pokok cenderung naik saat tiba di pasar induk.

"Yang pertama terkait dengan masalah bawang misalnya, di Brebes itu waktu kita koordinasikan kemarin itu ada harganya Rp 20 ribu di petani tapi di Pasar Induk Rp 40 ribu. Sehingga ditemukan langkah-langkah konkretnya bahwa ada hal yang terkait dengan distribusi. Kami akan pecahkan masalah itu," beber Agung.

Terkait Natal dan Tahun Baru, ia menjamin kebutuhan bahan pokok sudah mencukupi. Hanya saja yang perlu diawasi adalah pendistribusiannya. "Tidak ada hal yang perlu khawatirkan, sistem distribusinya cukup bagus di Jakarta dan di daerah lain. Dan stok di daerah lain," tegas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya