Liputan6.com, Jakarta Sebelum ditembak mati petugas Densus 88, salah seorang terduga teroris sempat mengikuti tahlilan di pemukiman Kampung Curug RT 02/01 Kelurahan Babakan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.
Agus (32) salah seorang warga sekitar menuturkan, dia mengenal salah seorang dari terduga teroris tersebut. Sebab, di antara teman-teman lainnya, hanya dia yang supel dan mau berbaur dengan masyarakat sekitar.
Advertisement
"Saya lupa tanya namanya, dia juga enggak memperkenalkan diri. Yang pasti, cuma dia yang mau berbaur," kata Agus, Rabu (21/12/2016).
Setelah mengikuti tahlilan, Agus mengatakan, lelaki tersebut tidak langsung pulang ke kontrakan, melainkan menyempatkan diri ngobrol dan ngopi bareng.
"Enggak ada yang mencolok sih. Tapi dari ciri-ciri fisiknya memang rambutnya panjang, tapi dikuncir. Tinggi, putih, kelihatannya orangnya asik," ujar Agus.
Densus 88 sebelumnya menangkap ANS di Jalan Raya Serpong. Dari pengakuannya, ANS dan beberapa kelompoknya hendak melakukan aksi teror di Pos Lantas di RS Eka, Serpong. Rencana tersebut akan dilakukan di malam pergantian tahun 2016.
Densus lalu bergerak ke sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, pada pukul 09.45 WIB. Saat digerebek, ketiga tersangka melakukan perlawanan dengan melempar bom yang sudah jadi ke arah polisi. Akibatnya, polisi menembak mati tiga tersangka di lokasi.