Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan keamanan siber mengatakan telah mengungkap sebuah penipuan online besar yang memanfaatkan web browser otomatis yang menyedot jutaan dolar dari iklan setiap harinya. Bahkan, nilainya disebut-sebut lebih tingi dari perusahaan media dan pengiklan merek ternama Amerika Serikat.
Perusahaan bernama White Ops itu menjuluki operasi penipuan online ini "Methbot". Singkat kata, para penipu online menanamkan sesuatu di kode komputer yang mendasari operasi ini. Perusahaan berbasis di New-York itu juga mengatakan, ini adalah operasi penipuan online terbesar dan paling menguntungkan yang menyerang iklan digital.
Dijelaskan, penipuan yang diduga kuat berasal dari Rusia ini menggunakan bot net untuk 'menonton' tiga ratus juta iklan video per hari dan mengelabui pengiklan untuk membayar 'views' yang sebetulnya bukan berasal dari pengguna internet sungguhan.
Baca Juga
Advertisement
Meski pemberitaan utama tentang peretasan akhir-akhir ini mengacu pada pemerintah Rusia, CEO White Ops Michael Tiffany mengatakan pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bahwa Rusia menjadi aktor di balik operasi ini.
"Sepertinya mereka memang bukan berasal dari kelompok pemerintahan. Operasi ini perlu keahlian tingkat tinggi," kata Tiffany, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (21/12/2016).
Namun untuk diperhatikan, laporan White Ops merupakan temuan sebuah perusahaan keamanan siber tunggal dan belum dapat diverifikasi secara independen.
Kepastian akan temuan ini tergantung pada perusahaan keamanan lainnya, juga mungkin pemerintah AS, dan industri iklan online itu sendiri. Jika temuan ini benar, berarti ada penipuan signifikan di jantung industri iklan video online global.
Adapun bot net merupakan jaringan komputer yang terinfeksi kode berbahaya, yang dikendalikan peretas untuk sebuah tujuan, yang tidak dapat dikenali oleh si pemilik sebenarnya dari komputer tersebut. Bot net sering digunakan oleh penipu online untuk meningkatkan skala serangan siber dan menyembunyikan pelaku sebenarnya.
(Why/Isk)