Liputan6.com, Jakarta Pengusaha menilai rencana penyederhanaan atau pengurangan nominal pada mata uang rupiah (redenominasi) tidak cocok jika dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, rencana ini khawatirkan membuat kepanikan dan kebingungan di masyarakat.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, di tengah upaya pemerintah untuk menstabilkan perekonomian nasional, denominasi dikhawatirkan malah membuat ekonomi makin tidak menentu. Terlebih lagi, tidak semua masyarakat paham akan kebijakan redenominasi ini.
"Karena masyarakat kita tidak semuanya mengetahui pengetahuan yang luas mengenai ekonomi, sehingga dikhawatirkan malah membuat ketidakstabilan," ujar dia di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Sarman, penerapan redenominasi juga membutuhkan persiapan yang matang serta sosialisasi yang panjang. Sebab itu rencana ini tidak bisa direalisasikan dengan cepat.
"Karena itu butuh sosialisasi yang panjang kepada masyarakat. Juga persiapangan yang matang dari pemerintah," lanjut dia.
Sarman menyatakan, jika pemerintah benar-benar serius menerapkan kebijakan redenominasi ini, maka harus dipersiapkan dari sekarang sambil terus melakukan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat. Tapi bukan untuk diterapkan dalam waktu dekat.
"Untuk kondisi saat ini saya rasa kurang pas. Jangan dalam kondisi ekonomi kita yang seperti ini dibikin masyarakat kita menjadi panik, bikin tidak stabil lagi, kan tidak bagus," tandas dia.(Dny/Nrm)