Liputan6.com, Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengakhiri pengumpulan dana kampanye lewat gala dinner pada Akhir Desember ini. Ahok-Djarot pun akan mengubah strategi kampanyenya.
Pada Januari 2017 nanti, Ahok akan lebih banyak blusukan ke pemukiman padat penduduk.
Advertisement
"Tahun baru nanti, kegiatan gala dinner kami hentikan dulu, kami stop, karena pasangan kami ingin fokus untuk blusukan menyapa warga Jakarta ke kampung-kampung," kata Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, di Posko Pemenangan, Jalan Borobudur, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Charles menjelaskan sejak hari pertama kampanye, sudah digelar 32 kali gala dinner yang menghasilkan Rp 26,1 miliar. Setiap gala dinner, Ahok dapat meraup paling sedikit Rp 500 juta hingga Rp 3 miliar untuk sumbangan dana kampanye. Gala dinner itu diikuti 50 hingga 500 peserta.
"Terkahir gala dinner pada 22 Desember besok," ucap Charles.
Dengan dihapusnya gala dinner, Ahok-Djarot akan kehilangan pendapatan terbesar untuk dana kampanye. Meski demikian, tim bendahara Ahok-Djarot memastikan bakal tetap mendapatkan pemasukan dari dana patungan masyarakat atau kampanye rakyat yang akan dibuka hingga akhir masa kampanye.
Diketahui, penambahan dana kampanye Ahok selain dari gala dinner adalah melalui website, online, booth kampanye, Rumah Lembang, bisa mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta setiap harinya.
"Kami laporkan ke Pak Ahok, bapak enggak perlu gala dinner, bulan Januari kami proyeksikan bisa dapat Rp 15 miliar, tanpa gala dinner," kata Charles.