Rupiah Baru Picu Penarikan Uang Naik di Desember

Bank Indonesia memprediksi penarikan uang pada periode Desember capai Rp 88 triliun-Rp 94 triliun. Salah satu penyebabnya uang rupiah baru.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Des 2016, 18:30 WIB
Bank Indonesia memprediksi penarikan uang pada periode Desember 2016 mencapai Rp 88 triliun sampai Rp 94 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia memperkirakan jumlah penarikan uang (outflow) dari perbankan dan masyarakat pada periode bulan Desember 2016 mencapai Rp 88 triliun sampai Rp 94 triliun. Angka ini meningkat 3-10 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 85,6 triliun.

Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Yudi Harimukti mengatakan, tingginya kebutuhan uang pada akhir tahun seiring kenaikan kebutuhan masyarakat pada Natal dan Tahun Baru. Selain itu, hal tersebut juga ditopang kebutuhan realisasi anggaran pemerintah dan swasta.

"Selain natal, penarikan atau realisasi anggaran pemerintah, pemerintah daerah, swata yang biasanya cukup tinggi," kata dia di Gedung BI Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Selain itu, dia menuturkan hal tersebut juga terdorong banyaknya hari libur pada Desember 2016. Tercatat, pada Desember tahun ini jumlah hari libur sebanyak 9 hari. Sedangkan tahun lalu hanya 7 hari.

Dia menuturkan, tingginya permintaan uang juga karena minat masyarakat pada uang baru. Sebagaimana diketahui, BI baru saja mengeluarkan uang baru tahun emisi 2016.

"Kita mengeluarkan rupiah baru salah satu faktor untuk menarik uang tunai," ujar dia.

Dia mengatakan, tren permintaan uang masyarakat memang terus naik tiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir, tercatat rata-rata outflow naik 12,8 persen pada Desember.

"Kita melihat transaksi kas ke dari BI cenderung meningkat pada akhir tahun. 10 tahun terakhir peningkatannya Desember rata 12,8 persen (outflow) dan 18 persen (inflow) per tahun," tandas dia.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya