Legenda Angker Jembatan Bolong Sulbar

Aroma mistis di jembatan ini hilang. Apa penyebabnya?

oleh Eka Hakim diperbarui 22 Des 2016, 09:31 WIB
Di lokasi ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Diduga 'penunggu' jembatan meminta tumbal. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Mamuju - Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal dengan keangkerannya yakni Jembatan Bolong.

Karena fenomena keangkerannya, jembatan tua yang tepatnya terletak di Dusun Takandeng Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulbar itu menjadi legenda.

Masyarakat yang berkunjung ke Mamuju bahkan menyepakati jika belum berkunjung ke Jembatan Bolong maka belum bisa dikatakan telah mengunjungi Mamuju.

"Jembatan itu sangat angker tetapi belakangan perlahan keangkerannya sudah tak dirasakan lagi. Yakni semenjak jembatan sudah direnovasi dan dicat dengan warna kuning terang," kata Fadli salah seorang warga Tapalang, Kab. Mamuju, Sulbar kepada Liputan6.com, Rabu, 21 Desember 2016.

Jembatan yang dahulunya sering terjadi kecelakaan lalu-lintas dan penampakan makhluk astral tersebut, diakui Fadli sekarang sudah berubah menjadi jembatan megah dikelilingi rimbunan pohon dan suara aliran air sungai yang mengalir di bawah jembatan.

"Setiap pengunjung yang hendak melewati jembatan tersebut selalu menyempatkan diri foto bersama atau selfie. Suasana angker sudah hilang karena warna jembatan yang terang yakni berwarna kuning, pagi hingga malam jembatan itu seperti memancarkan cahaya yang terang," ungkap Fadli.

Kini Jembatan Bolong sudah dicat berwarna kuning dan berubah nama menjadi Jembatan Kuning. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Fadli mengungkapkan di atas Jembatan Bolong yang saat ini berubah nama menjadi Jembatan Kuning ramai ditempati para penjual buah-buahan ketika musim buahan seperti durian.

"Dulu beda, suasana sunyi dan tak ada penerangan. Tak hanya itu suasana seram semakin menjadi dengan adanya cerita angker dari warga setempat dan para sopir angkutan daerah yang menceritakan kejadian aneh yang ia alami salah satunya jika melintas mesin mobil tiba-tiba mati mendadak," ungkap Fadli.

Selanjutnya, kejadian kecelakaan lalu-lintas juga sering terjadi setiap Malam Jumat. Menurut cerita warga, penghuni jembatan selalu meminta tumbal.

"Itu salah satu yang mewarnai keangkeran Jembatan Bolong tapi sebenarnya jika dilihat kondisi jalan dahulu, memang rawan terjadi kecelakaan karena ruas jalan yang sempit dan tikungan yang sangat tajam ketika hendak melewati jembatan tersebut. Tapi sekarang kondisi jalan sudah sangat bagus dengan jalur yang baru," ungkap Fadli.

Usai renovasi, para pengunjung bisa menikmati pemandangan Jembatan Bolong yang diapit oleh deretan pegunungan Gandang-Dewata, hutan belantara yang masih asri, serta aliran sungai yang jernih dengan alunan suara air yang jatuh dari ketinggian. Ini yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri eks-jembatan angker itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya