Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) tak mempermasalahkan adanya tudingan jika uang rupiah pecahan baru yang baru dirilis mirip dengan mata uang Yuan milik China. Namun BI menegaskan jika setiap bank sentral memiliki standar masing-masing untuk pencetakan uang.
Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harimukti menerangkan, setiap bank sentral memiliki aturan main untuk mencetak uang, termasuk dalam pemilihan warna.
"Bank sentral menggunakan warna sebagai pembeda masing-masing pecahan. Dalam menentukan warna ada semacam rule of thumb," kata dia di Gedung BI Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sementara, dia menuturkan hasil survei BI ke masyarakat menyatakan 90 persen menjadikan warna untuk membedakan pecahan uang rupiah. Sebab itu BI menerapkan perbedaan warna yang kontras untuk uang yang memiliki angka depan sama.
"Untuk menghindari kesalahan pengenalan seperti itu, kita pastikan warna pecahan dengan angka depan sama 10 dengan 100 kita pastikan warnanya beda kontras," dia menjelaskan.
Dia bilang, dengan adanya standar demikian maka wajar jika bank sentral lain menerapkan hal yang sama.
"Dengan demikian sangat wajar apabila terdapat ada persepsi antara satu negara uangnya mirip dengan negara lain pada dasarnya warna dunia itu-itu saja," tandas dia. (Amd/Nrm)