Kisah Gadis SMU Bogor Kerja di Tempat Karaoke Demi Tampil Glamor

Dara cantik 17 tahun ini beralasan, orangtuanya yang hanya pedagang gorengan, tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Des 2016, 08:55 WIB
Gadis pemandu karaoke di Depok, Jawa Barat. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Depok - Demi bisa tampil trendi di depan teman sekolahnya, seorang siswa Kelas III SMA Swasta di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat rela pulang malam menjadi pemandu karaoke.

Dara cantik 17 tahun berinisial NA ini beralasan, orang tuanya yang hanya pedagang gorengan, tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang terbilang glamor.

Selepas bel pulang sekolah, NA selalu memegang ponselnya. Dia menunggu panggilan dari para kliennya, yang biasa mampir di tempat karaoke di kawasan Kampung Tonjong, Bojong Gede.

Terkadang pula, perempuan berambut ikal itu mendapatkan tamu dari teman akrabnya yang sudah berusia lanjut. Panggil saja dia Bang Hen, begitu NA berucap.

"Dari Bang Hen punya tamu tetap. Saya kalau sama dia nggak pernah nemuin sama yang lain, maunya sama bapak itu saja yang bernisial HU. Nanti di call kalau dia mau kemari," tutur NA dengan suara pelan, Rabu 21 Desember 2016 malam.

NA mengatakan, pekerjaannya sebagai pemandu lagu baru dilakoni sejak sebulan terakhir. Awalnya dia diajak oleh teman sekolahnya yang sudah lebih dulu menyelami pekerjaan sebagai pemandu lagu di tempat hiburan tersebut.

Namun, lama-kelamaan pekerjaan ini membuatnya kecanduan. Sebab, penghasilan yang didapat sangat menggiurkan.

"Saya kerjanya dari mulai pukul 19:00 WIB sampai 21:30 WIB. Hanya menemani pelanggan bernyanyi, setiap 3 jam saya mendapatkan Rp 400 ribu," tutur NA.

Gadis remaja itu pun mengaku, ini merupakan satu-satunya cara untuk memenuhi biaya hidup yang tinggi. Terlebih, dia juga bisa berpenampilan mewah di hadapan teman-teman sekolahnya.

"Saya ngelakuin ini karena kebutuhan sekolah, dan buat gaya hidup karena penghasilan orangtua tidak mencukupi buat gaya hidup," ujar NA.

NA, bersama kedua rekanya, De (19) dan Ma (21), diamankan Tim Srikandi Polresta Depok bersama Unit Reskrim Polsek Bojong Gede saat tengah razia eksploitasi anak. Mereka diamankan saat asyik melayani tamunya bernyanyi di sebuah rumah karaoke.

NA sempat menolak saat petugas berusaha membawanya ke Mapolsek Bojong Gede. Dia berontak dan terus menangis sembari memohon agar tidak diamankan. Setelah dibujuk dan dirayu, akhirnya NA berhasil diamankan.

"Kami menemukan anak di bawah umur yang bekerja sebagai pemandu karaoke," ucap Kepala Tim Srikandi Ipda Nurul Kamila Wati.

Tertangkapnya NA jelas membuat Nurul tercengang. Diapun melihat ini sebagai sebuah fenomena baru yang terjadi di masyarakat.

"Ternyata banyak anak SMA yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pemandu karaoke untuk memenuhi gaya hidup mereka," ucap Nurul.

"Mereka ingin seperti teman-temannya yang memiliki materi lebih. Tapi mereka tidak mampu sehingga memilih jalan pintas," sambung Nurul.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede Iptu Ade Ahmad mengatakan, selain mengamankan ketiga pemandu tersebut. Polisi juga mengamankan dua laki-laki di tempat karaoke itu.

"Satu orang diduga sebagai perantara pemandu lagu di bawah umur berinisial HI. Satu lagi merupakan pemakai jasa yaitu Herudin (45)," ungkap Ade.

Mereka telah digiring ke Mapolsek Bojong Gede untuk dimintai  keterangan lebih lanjut. "Kami masih dalami untuk kedua pria ini," pungkas Ade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya