Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergejolak pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu seiring investor memperhatikan kondisi bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,6 persen. Kondisi bursa saham AS menjadi perhatian pelaku pasar. Ditambah menanti pemerintahan Donald Trump yang akan meransang pertumbuhan ekonomi.
"Tidak ada data ekonomi yang keluar. Saya pikir pelaku pasar sejenak mengambil nafas," ujar Jennifer Vail, Kepala riset US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, likuiditas perdagangan saham di bursa Asia juga tipis lantaran investor sudah bersiap untuk libur Natal pada akhir pekan ini. Di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh ke level tertinggi menjadi 117,56 terhadpa yen.
Euro menguat 0,1 persen menjadi US$ 1,04. Indeks dolar AS tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama. Indeks dolar AS tergelincir 0,1 persen menjadi 102,96. Harga minyak Amerika Serikat (AS) naik 0,1 persen menjadi US$ 52,56 per barel.