Liputan6.com, London - Bintang media sosial video berbagi berkisah tentang bagaimana ia diusir dari maskapai Delta Air.
Adam Saleh, kepada BBC, mengatakan ia disuruh keluar dari penerbangan London ke New York pada Rabu 21 Desember 2016 setelah berbicara dengan ibunya di telepon dengan bahasa Arab.
Advertisement
Saleh mengatakan, penumpang di sampingnya merasa tak nyaman selama ia berbicara. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (22/12/2016)
Delta Air mengonfirmasi, ada dua penumpang dipindahkan setelah ada 'gangguan'. Tapi, maskapai itu berjanji akan menginvestigasi kasus tersebut.
Insiden itu terjadi saat pesawat masih parkir di bandara Heathrow, London. Teman Saleh juga terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Tiba-tiba perempuan sebelah saya berteriak, 'apa yang dia bilang?' dan kemudian ia mengaku tak nyaman," kata Saleh mengisahkan peristiwa itu
"Kapten pilot datang dan bertanya kepada saya."
"Ini menjijikan dan saya rekam peristiwa pengusiran kami dari maskapai tersebut," lanjutnya tentan insiden pengusiran itu.
Sementara itu, Delta Air mengatakan dalam pernyataannya bahwa "lebih dari 20 penumpang merasa tidak nyaman".
Namun, tidak jelas apakah ketidaknyamanan itu karena ada seorang berbicara Bahasa Arab atau akibat tindak pengusiran terhadap Adam Saleh dan temannya.
"Kami akan mengambil langkah hukum terkait diskriminasi secara serius dan kami akan menggali fakta sebelum menarik kesimpulan apapun," kata pernyataan itu.
"Demi keamanan, kenyaman, dan situasi yang kondusif adalah hal yang diminta oleh tiap penerbangan dan itu dibutuhkan kerja samanya dengan seluruh penumpang," lanjut pernyataan itu.
Sementara itu, Saleh dan temannya akhirnya terbang dengan penerbangan dari maskapai lain.
"Saat kami diusir dari Delta Air, kami dibilang telah begitu berisik. Anda tak akan diusir karena terlalu keras berbicara, bukan?" kecam Saleh.
Teman Saleh, Slim Albaher yang juga digiring keluar pesawat, mengatakan, "Ini seperti peristiwa yang hanya dilihat dalam film saja. Tapi ternyata tidak."
Para pengikut Saleh langsung membagi video itu. Dan dalam 3 jam telah dibagi 120 ribu kali dan ditonton 5 juta kali di laman Facebook-nya.
Tak lama setelah insiden itu, tagar #BoyCottDelta trending di London.
Delta Air dan Masalah Rasisme
Bukan kali ini Delta Air bermasalah dengan rasial. Pada Oktober lalu, dokter kulit hitam Tamika Cross ditanya kredensialnya ketika ia mencoba membantu pasien sakit di penerbangan itu.
Nona Cross yang spesialis kandungan itu dikomentari, "oh, jangan manis, letakkan tangan Anda, kami mencari dokter."
Ia pun curhat di Facebook-nya dan membuat reaksi kemarahan di kalangan dokter dan petugas kesehatan terhadap maskapai asli AS itu.
Delta mengatakan akan menginvestasi kasus itu. Tapi ternyata... sampai berita ini diturunkan Delta hanya menawarkan penerbangan gratis dan jelas-jelas lulusan Universitas Texas itu tolak mentah-mentah.
Advertisement
Rasisme di Pesawat
Tindakan pengusiran gara-gara berbahasa Arab tak hanya dialami penumpang Delta Air.
Pastor dari London, Olaolu Opeyibi diusir dari easyJet pada Maret lalu. Saat itu penumpang mencurigainya 'berdoa di teleponnya' dan melaporkan kepada petugas keamanan.
Seorang warga Irak mahasiswa Ivy League Universitas California dikawal keluar dari Southwest Airlines di AS setelah berbicara di telepon dengan bahasa Arab dalam penerbangan itu.
Faizah Shaheen, seorang muslim dari Leeds, Inggris ditahan polisi bandara di bawah undang-undang anti-teror pada Agustus lalu setelah kedapatan membaca buku tentang kebudayaan Suriah di pesawat yang membawanya bulan madu ke Turki.