23-12-1888: Depresi, Seniman Van Gogh Potong Daun Telinganya

Van Gogh mengabadikan kejadian yang dialaminya dalam sebuah lukisan berjudul Self-Portrait with Bandaged Ear.

oleh Citra Dewi diperbarui 23 Des 2016, 06:00 WIB
Vincent van Gogh (Public Domain)

Liputan6.com, Arles - Seorang pelukis berkebangsaan Belanda, Vincent van Gogh, memotong telinga kiri bagian bawah dengan silet saat dirinya tinggal di Arles, Prancis pada 23 Desember 1888.

Van Gogh yang kala itu mengidap depresi akut, mengabadikan kejadian tersebut dalam sebuah lukisan berjudul Self-Portrait with Bandaged Ear.

Saat ini, Van Gogh dianggap sebagai seniman jenius dan karyanya dijual dengan harga tinggi. Namun siapa sangka selama hidupnya, ia mengalami kelaparan dan hanya berhasil menjual satu luksian.

Dilansir oleh History, Vincent Willem van Gogh lahir pada 30 Maret 1853 di Belanda dan dikenal sebagai pribadi yang gugup. Van Gogh pernah bekerja di sebuah galeri seni dan menjadi pengkhotbah di antara penambang miskin di Belgia.

Pada 1880, ia memutuskan untk menjadi seorang seniman. Karya paling terkenalnya pada periode tersebut adalah The Potato Eaters (1885), yang merefleksikan gelap dan muramnya pengalaman dirinya saat ia berada di kalangan petani dan penambang miskin.

Van Gogh memuruskan pindah ke Paris bersamanya adiknya Theo pada 1886. Theo, yang merupakan seorang penjual barang-barang seni mendukung Van Gogh secara finansial dan memperkenalkannya kepada sejumlah seniman, termasuk Paul Gauguin, Camille Pisarro, dan Georges Seurat.

Dipengaruhi oleh seniman tersebut dan sejumlah pelukis lain, gaya artistik Van Gogh menjadi lebih santai dan mulai menggunakan lebih banyak warna.

Pada 1888, Van Gogh menyewa sebuah rumah di Arles, Prancis selatan, di mana ia berharap bertemu dengan kampung seniman dan mengurangi beban saudaranya.

Lukisan Berjudul Starry Night karya Van Gogh (Public Domain)

Di Arles, Van Gogh melukis sejumlah adegan sehingga tampak nyata, termasuk seri bunga mataharinya yang terkenal. Seniman Paul Gauguin datang dan tinggal bersamanya di Arles. Keduanya pun bekerja sama selama hampir dua bulan.

Namun, ketegangan keduanya berkembang dan pada 23 Desember, Van Gogh yang juga mengidap demensia mengancam temannya dengan pisau sebelum memotong daun telinganya. Setelah itu, ia membungkus potongan telinga dan memberikannya kepada seorang pelacur di sebuah rumah bordilnya di dekatnya.

Menyusul insiden tersebut, Van Gogh dirawat di rumah sakit di Arles dan kemudian memeriksakan dirinya ke rumah sakit jiwa di Saint-Remy selama setahun.

Selama tinggal di Saint-Remy, ia mengalami ketidakstabilan antara mengalami kegilaan dan kreativitas yang instens, di mana ia menghasilkan beberapa karya terbaik dan terkenal, termasuk Starry Night and Irises.

Pada Mei 1890, Van Gogh pindah ke Auvers-sur-Oise, dekta Paris, di mana ia terus diganggu oleh keputusasaan dan kesepian. Pada 27 Juli 1890, Van Gogh menembak dirinya sendiri dan meninggal dua hari kemudian pada usia 37 tahun.

Selain peristiwa potong tersebut, pada 23 Desember di tahun 1948, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo digantung mati bersama 6 rekannya atas kejahatan perang.

Di tanggal yang sama pada 1933, Kaisar Jepang, Akihito lahir di Tokyo. Ia merupakan kaisar Jepang ke-125 yang bertakhta sejak tahun 1989, menggantikan sang ayah, Kaisar Hirohito yang mangkat.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya