Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan Jumat pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak pada rentang support 5.000 dan resistance 5.110.
Lanjar menerangkan, pada perdagangan saham kemarin pelemahan yang terjadi pada sektor aneka industri dan kemudian menekan IHSG. IHSG turun sebanyak 68,52 poin ke level 5.042.
"Indeks sektor basic industri dan aneka industri terlihat menekan IHSG dengan masing-masing melemah di atas 1,5 persen," kata dia di Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sementara, investor asing mulai optimistis pada pasar modal dalam negeri. Tercatat, investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 427,43 miliar.
Bursa Asia sendiri ditutup mayoritas melemah. Hal itu tersebut disebabkan oleh harga saham di Amerika Serikat (AS) yang melemah setelah adanya pelemahan harga minyak.
"Mayoritas bursa Asia ditutup sedikit tertekan menyusul penurunan dalam saham-saham di AS. Harga minyak mentah diperdagangkan di bawah US$ 53 per barel untuk hari kedua setelah data menunjukkan stok AS diperluas untuk pertama kalinya dalam lima minggu," jelas dia.
Lanjar merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. Adapun laju IHSG berada di kisaran 5.010 dan resistance 5.097.
Saham pilihan Sinarmas Sekuritas antara lain PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Amd/Gdn)