Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia sedang mengkaji keanggotan negara dalam organisasi internasional. Disampaikan dalam rapat terbatas pada 23 Desember 2016, terdapat 75 organisasi yang evaluasinya akan diintensifkan.
Hal serupa juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir. Menurutnya, Indonesia selalu melihat cost and benefit keanggotaannya dalam organisasi internasional.
Advertisement
"Ada 75 keanggotaan yang akan kita intensifkan evaluasinya. Ini akan kita lihat sejauh mana organisasi tersebut menguntungkan kita dibandingkan dengan kontribusi keuangan dan kontribusi kita kepada organisasi tersebut," ujar pria yang akrab disapa Tata dalam press briefing pada Jumat (23/12/2016).
"Justru dengan adanya ini, kita akan mendapat manfaat lebih besar terhadap keanggotaan kita, akan lebih efisien serta efektif, dan itu yang kita ingingkan," imbuh dia.
Tata juga menyebutkan, untuk sementara ini, Indonesia kemungkinan besar akan berpisah dari 6 organisasi internasional, meski hal tersebut masih dalam proses pengkajian.
"Saya tekankan bahwa tidak ada keputusan saat ini, namun ini adalah proses pengkajian lebih dalam untuk mengambil keputusan," ujar Tata. Namun ia menambahkan, PBB dan ASEAN merupakan dua organisasi yang tidak akan dilepas.
Dengan adanya pengkajian tersebut, bagaimana nasib Indonesia dalam mengupayakan keanggoataanya menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB?
Dalam kesempatan yang sama, Tata menyebut bahwa pengkajian akan berpengaruh postif dalam upaya Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB.
Menurutnya, hal tersebut membuat Indonesia dapat memfokuskan energi dan kontribusinya kepada organisasi yang benar-benar bermanfaat bagi Indonesia untuk masyarakat internasional.
"Seperti yang kita ketahui, banyak sekali organisasi internasional yang overlapping. Jika kita fokus pada organisasi internasional di mana kontribusi paling besar dapat kita berikan, manfaat bagi dunia internasional akan lebih besar," ujar Tata.
"Proses Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB terus berlangsung. Kita terus melakukan upaya pendekatan kepada negara-negara anggota PBB untuk bisa mendukung kita dalam proses pemilihan yang akan dilakukan tahun 2018 nanti," imbuh dia.
Saksikan juga video menarik berikut ini: