Gotong Royong untuk Damai Natal dan Tahun Baru

Polri mengerahkan ratusan ribu personelnya mengamankan Natal dan tahun baru.

oleh Ahmad Romadoni Hanz Jimenez SalimTaufiqurrohman diperbarui 24 Des 2016, 00:09 WIB
Polisi dari satuan Gegana dan K9 melakukan sterilisasi sebelum misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, (24/15). Sebanyak 400 personel keamanan gabungan disiapkan untuk pengamanan Misa Malam Natal ini. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan Natal dan tahun baru, sejumlah rencana aksi teror diungkap kepolisian. Misi membuat kekacauan saat perayaan Natal pun berhasil digagalkan. Namun demikian, upaya mengamankan perayaan umat Kristiani itu tetap di kondisi siaga.

Polri mengerahkan ratusan ribu personelnya mengamankan Natal dan tahun baru. Operasi pengamanan dilakukan mulai 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017.

"Mabes Polri akan menggelar operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 dengan mengerahkan sekitar 159.000 personel," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Rabu, 21 Desember 2016.

Martinus mengatakan, pengamanan akan difokuskan di berbagai lokasi berkumpulnya massa serta tempat kegiatan ibadah. Demikian di tempat aktivitas masyarakat lainnya. "Pengamanan tidak hanya di tempat ibadah, bisa juga di lokasi wisata dan belanja," ujar Martinus.

Polisi diyakini akan bersiaga penuh jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. Sebab, dari aksi teror yang digagalkan aparat keamanan di Bekasi dan Tangerang Selatan, membuktikan adanya niat untuk mengganggu keamanan di penghujung tahun.

Untuk memastikan kesiapan pengamanan jelang natal dan tahun baru, Presiden Joko Widodo menggelar rapat khusus. Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan RI, Jokowi ingin masalah keamanan menjadi perhatian utama, termasuk penanggulangan aksi terorisme.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau kesiapan pasukan saat Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis (22/12). Apel ini dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Yang sangat penting kali ini yang ingin saya memberikan perhatian khusus yaitu masalah keamanan dan ancaman terorisme," ujar Jokowi, Kamis, 22 Desember 2016.

Jokowi ingin Densus 88 Anti Teror Polri meningkatkan kewaspadaan jelang Natal dan tahun baru. Mengingat aksi terorisme yang belakang kembali bermunculan.

"Saya minta Densus 88 Polri dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme menjadi perhatian yang khusus," imbuh Jokowi.

Untuk menangkal terorisme, Polri tidak sendirian. Panglima TNI beserta seluruh jajaran TNI juga harus membantu penuh Polri dalam upaya menjaga keamanan khususnya terorisme ini.

"Kita mengundang juga Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya, ini juga hal yang sama karena memang hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian khusus kita," lanjut Jokowi.

Selain masalah keamanan, Jokowi ingin logistik selama perayaan Natal dan Tahun Baru juga aman. Baik ketersediaan pangan dan sembako, BBM, dan kesiapan transportasi selama mudik Natal dan Tahun Baru.


Polri-TNI Jamin Keamanan, tapi Tetap Waspada

Menjawab apa yang disampaikan Presiden, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri bersama TNI terus berupaya mencegah menyebarnya aksi terorisme di seluruh wilayah Indonesia. Untuk perayaan Natal dan Tahun Baru sendiri, Tito meyakini akan berjalan tenang dan tidak ada apa-apa.

"Masyarakat kita yakinkan situasi insya Allah akan tenang, insya Allah tidak ada apa-apa," ujar Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kami, 22 Desember 2016.

Kapolri juga meminta peran aktif dari masyarakat untuk terus melaporkan segala hal yang mencurigakan kepada petugas. Sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan lancar.

"Mari kita bekerja bersama-sama sehingga perayaan Natal bagi saudara-suadara kita umat Kristiani dan Tahun Baru ini dapat dilaksanakan dengan lancar," imbuh Tito.

Dengan segala pengamanan yang dilakukan Polri dan TNI, diharapkan bisa meminimalisir segala gangguan keamanan. Sehingga masyarakat bisa menikmati libur Natal dan Tahun Baru dengan nyaman.

"Silakan nikmati Tahun Baru dan Natal sementara kami akan terus bekerja keras, ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis (22/12). Apel gelar pasukan ini digelar Polri dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan sudah menyiapkan seluruh pasukan yang diperlukan Polri guna membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru. Mulai dari intelijen, akses pasukan, teritorial, atau apa pun yang dibutuhkan Polri bisa dikerahkan setiap saat.

"Diminta atau tidak diminta, informasi yang kami miliki akan kami berikan kepada Polri," kata Gatot di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Secara teknis, sepertiga pasukan TNI sudah siaga setiap saat untuk dikerahkan apabila ada gangguan keamanan. Kapan pun dibutuhkan, pasukan siaga ini bisa digerakkan kapan saja.

"TNI setiap saat itu siaga, sepertiga kekuatan siaga. Jadi yang sudah kita berikan, ada lagi sepertiga kekuatan TNI itu siaga. Jadi kapan pun diperlukan, on time tinggal jalan. Intelijen 24 jam," tegas Gatot.

Terkait jaminan keamanan, dia meyakinkan TNI bersama Polri akan terus bekerja keras menanggulangi masalah keamanan, terutama terorisme. Keterlibatan masyarakat juga tidak bisa dipandang sebelah mata karena masyarakat justru yang paling dekat dengan ancaman keamanan itu.

"Kita akan sama-sama dengan kapolri untuk wujudkan rasa damai, sehingga saudara-saudara kita bisa merayakan Natal dengan tenang. Untuk masyarakat waspada, tapi jangan khawatir, tenang, rayakan Natal dengan penuh damai," pungkas Gatot.


Beberapa Daerah Target Utama Teror

Kendati jaminan keamanan telah disampaikan oleh Kapolri, tak bisa dipungkiri beberapa wilayah di Indonesia telah menjadi target sasaran aksi teror. Menurut Tito, Jakarta dan Bali menjadi dua provinsi yang selama ini menjadi target utama aksi teror. Namun bukan berarti wilayah lainnya tidak diwaspadai.

"Saya kira itu yang paling penting sekali. Selain itu Jawa Tengah juga kita waspadai," ungkap Tito.

Sejumlah tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya juga akan menjadi fokus pengamanan. Polri dan TNI juga akan melibatkan beberapa elemen masyarakat untuk turut menjaga keamanan.

"Nanti akan libatkan di masyarakat di antaranya Banser, pemuda gereja, nanti kita libatkan semua untuk pengamanan," imbuh Tito.

Mantan Kapolda Papua ini juga meyakinkan masyarakat untuk tidak takut datang atau berada di kerumunan besar. Masyarakat silakan menjalankan kegiatan seperti biasa, biarkan aparat keamanan yang bekerja keras menjaga keamanan.

"Enggak apa-apa. Prinsipnya laksanakan saja tugas-tugas masing-masing, kegiatan masing seperti biasa. Biarkan kami bekerja keras. Jadi bapak-bapak ibu-ibu masyarakat silakan nikmati liburan Natal dan Tahun Baru. Biarkan kami Polri, TNI, intelijen bekerja keras untuk menjaga keamanan. Kita akan jamin keamanan," tegas Tito Karnavian.

Menanggapi perintah Kapolri, Kesatuan polisi di tiap daerah pun bersiaga. Beberapa daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, fokus mengerahkan personelnya mengamankan Natal dan tahun baru.

Sejumlah Petugas saat mengatur lalu lintas di jalur keluar tol Berebes, Jawa Tengah, Jumat (23/12). Jelang libur Natal pintu keluar tol Berebes Timur masih cukup lancar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seperti di Jakarta, sebanyak 232 gereja akan menjadi fokus pengamanan kepolisian saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.

Gereja-gereja tersebut mendapatkan prioritas pengamanan karena dinilai memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi.

Wakil Direktur Intelkam Polda Metro Jaya AKBP Dwi Indra mengatakan, pihaknya telah memetakan tingkat kerawanan gereja di masing-masing wilayah.

"Kalau di Jakarta ada 232 gereja yang menjadi fokus pengamanan kita. Secara keseluruhan ada 316 gereja yang dipantau," kata Indra saat rapat Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Balai Kota Jakarta, Selasa, 20 Desember.

Dwi menyebutkan, ke-232 gereja yang dipantau terdiri dari 31 gereja di Jakarta Pusat, 38 gereja di Jakarta Utara, 61 gereja di Jakarta Barat, 47 gereja di Jakarta Selatan, dan 55 gereja di Jakarta Timur.

"Fokus pengamanan dilakukan untuk antisipasi adanya ancaman teror serta bahaya lainnya seperti banjir dan kebakaran," ucap dia seperti dikutip dari BeritaJakarta.

Indra mengungkapkan, jumlah keseluruhan gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya tercatat ada sebanyak 1.610 gereja.

"Kami juga antisipasi bahaya yang mengancam kehidupan beragama," kata Indra.

Siagakan Sniper

Di Makassar, Kodam VII Wirabuana menyebar seluruh unsur intelijennya atau kerap disebut "mata-mata" guna mengantisipasi adanya teror bom jelang perayaan Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Selatan.

"Intelijen kita sudah tersebar untuk melacak adanya kemungkinan teroris yang hendak mengacaukan perayaan Natal dan tahun baru," kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti di sela menghadiri Hari Juang Kartika ke-71 di Makodam VII Wirabuana, Minggu, 18 Desember 2016.

Selain unsur intelijen, Agus juga mengaku telah menginstruksikan seluruh jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) di daerah untuk melakukan patroli dan melaporkan setiap perkembangan di daerah masing-masing.

Di Depok, Polisi juga memberikan penjagaan di gereja-gereja yang akan menggelar perayaan Natal. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Polres setempat mengerahkan 700 lebih personel. Selain itu, beberapa ormas juga dilibatkan dalam pengamanan.

"Kami melibatkan 700 personel. Itu belum termasuk tambahan dari Banser NU yang menurut informasi ada 500 personel. Mereka sudah bersedia mengamakan Perayaan Natal dan Tahun Baru," kata Wakapolres Depok AKBP Candra Sukma Kumara, Senin, 19 Desember 2016.

Candra mengatakan, jumlah personel yang ditempatkan di setiap gereja berbeda-beda. Tergantung kebutuhan di lapangan dan konsentrasi massa yang merayakan Natal di gereja tersebut.

"Kami stressing untuk jemaat yang jumlahnya agak besar. Kami siagakan 30 personel untuk gereja yang jemaat berjumlah ribuan. Tapi kalo hanya ratusan jemaat yang kami siagakan yaitu sekitar 10 personel," ucap Candra.

Dia menambahkan, penembak jitu juga telah dipersiapkan bila memang dibutuhkan. "Sniper dapat bantuan dari Mako Brimob dan Brimob Polda. Mereka stand by dan siap digerakkan," Candra memungkasi.


Stok BBM dan Listrik Aman

Tak Hanya soal keamanan, demi kenyamanan merayakan Natal dan tahun baru, pemerintah juga memastikan ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM).

Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah memastikan ketersediaan BBM aman untuk periode 22 Desember 2016 hingga 8 Januari 2017.

"Stok BBM nasional untuk periode Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan, Selasa, 20 Desember 2016.

Jonan mengatakan stok premium‎ untuk periode tersebut sebesar 1.492.605 kilo liter (KL) untuk 19 hari, stok solar 1.818.384 KL untuk 24 hari, stok avtur sebesar 258.312 KL untuk 22 hari, dan pertamax sebesar 208.290 KL untuk 46 hari.

Dia menjelaskan, penyaluran harian untuk masing-masing jenis BBM antara lain Premium turun 13 persen dari rata-rata harian normal 61.542 KL per hari menjadi 54.462 KL per hari, Solar turun 3 persen dari 39.066 KL per hari menjadi 37.924 KL per hari, Pertalite naik 20 persen dari 28.687 KL per hari menjadi 34.481 KL per hari.

Kemudian, Pertamax naik 15 persen dari rata-rata harian normal 14.843 KL per hari menjadi 33.192 KL per hari, minyak tanah naik 2,1 persen dari 1.645 KL per hari menjadi 1.680 KL per hari, serta avtur naik 9,7 persen dari 11.328 KL per hari menjadi 12.430 KL per hari.

"Ini sudah disiapkan karena kalau mendadak tidak bisa, karena perlu impor minyak dan lain sebagainya," ucap mantan Dirut KAI itu.

Suasana pengisian BBM di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) akan menjual produk bensin baru yakni Pertalite RON 90 pertama kali pada Jumat (24/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tak hanya BBM, Jonan juga menjamin ketersediaan listrik jelang Natal hingga tahun baru. Pemerintah bersama PLN mempersiapkan kecukupan pasokan listrik untuk periode H-3 Natal sampai dengan H+7 Tahun Baru.

Menurut dia, total daya mampu pembangkit listrik‎ sebesar 39.778,49 megawatt (MW). Sedangkan beban puncak pemakaian listrik 29.271,55 MW. Dengan demikian masih terdapat cadangan daya sebesar 10.506,93 MW.

Jonan menegaskan, kondisi kelistrikan sistem Jawa Bali dalam kondisi normal, sedangkan untuk sistem luar Jawa Bali secara umum dalam kondisi cukup.

"PLN juga saya kira siap terutama di wilayah-wilayah yang banyak perayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Jonan.

Secara terperinci, pada Hari Raya Natal 2016, daya mampu untuk wilayah Jawa dan Bali mencapai 28.880,88 MW dengan beban puncak sebesar 20.433,03 MW. Untuk Sumatera, daya mampunya mencapai 6.355,55 MW dengan beban puncak 4.992,9 MW. Sedangkan daya mampu untuk wilayah Indonesia Timur ‎sebesar 4.542,06 MW dengan beban puncak 29.

Sedangkan pada Tahun Baru 2017, ‎untuk wilayah Jawa Bali diperkirakan akan mempunyai daya mampu sekitar 28.523,12 MW dengan beban puncak 23.897,54 MW. Daya mampu untuk wilayah Sumatera sebesar 6.399.85 dengan beban puncak 5.143,2 MW dan untuk wilayah Indonesia Timur daya mampunya sebesar 4.134,94 MW dengan beban puncak 3.444,76 MW.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya