Liputan6.com, Jakarta Ketika ada berita muncul soal peledakan bom di suatu tempat atau pesawat jatuh, tentunya kita akan berandai-andai mengenai hal yang ada di pikiran para korban yang telah selamat dari tragedi mengerikan itu.
Menurut seorang profesor jurusan Psikologi di Virginia Tech University, Russel Jones, korban bencana sangat mungkin mengalami tiga hal berkaitan dengan gangguan mental yaitu, rasa bersalah berlebihan, Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau depresi kronis.
“Seseorang yang selamat dari peristiwa yang membuatnya trauma sangat mungkin menunjukan gejala penyakit mental seperti PTSD, depresi kronis, perasaan bersalah berlebihan atau gabungan dari ketiganya,” tuturnya kepada The Atlantic, mengutip Sabtu (24/12/2016).
Manager American Red Cross yang menangani pemberian jasa serta bantuan kesehatan fisik dan mental untuk korban bencana kecil hingga besar, Valerie Cole, turut menuturkan pendapatnya soal apa yang umumnya dialami korban yang selamat dari musibah berskala besar.
“Seringkali korban yang selamat menunjukan kebingungan dan menjadi lupa akan hal yang baru saja menimpanya lantaran sudah terlalu trauma,” jelasnya.
Valerie menambahkan, “Dalam beberapa kasus, korban yang selamat menunjukan adanya penurunan atau gangguan pada daya ingat mereka, sementara yang lainnya justru ingat secara mendetil peristiwa tragis yang dilaluinya dan menjadi sangat sensitif saat ditanya oleh orang lain."
Dalam jangka panjang, para korban yang selamat sangat mungkin menunjukan gejala alami depresi dan bisa diawali dengan merasakan frustasi setiap harinya pasca tragedi.
Tidak hanya para korban saja namun juga orang-orang terdekat dan di sekitar korban juga sangat mungkin terkena dampaknya dan turut mengalami penyakit mental PTSD.
“Tidak perlu seseorang mengalami kejadian mengerikan dalam hidupnya, cukup tahu atau kenal dengan seseorang yang telah menjadi korban, ia akan juga merasa sedih hingga akhirnya bisa menderita PTSD,” kata Russel Jones.
Jones menerangkan, “penelitian pada tahun 2011 lalu terhadap kasus penembakan di Virginia Tech tahun 2007 silam menunjukan fakta bahwa beberapa siswa dan siswi yang tidak secara langsung terlibat dalam penembakan dan hanya sekedar mendengar suara tembakannya saja dari kelas masing-masing, kini mengalami PTSD.”
Ini membuktikan betapa kuatnya dampak peristiwa atau musibah besar pada mental seseorang.
Memahami Kondisi Mental Korban yang Selamat dari Bencana Besar
Seseorang yang pernah lewati peristiwa tragis seperti pesawat jatuh, ledakan bom, sunami dan lainnya sangat mungkin alami gangguan mental.
diperbarui 24 Des 2016, 13:55 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Deklarasi Djuanda Adalah Tonggak Penting Kedaulatan Maritim Indonesia
Cara Memasak Telur, 10 Kreasi Lezat, Mudah Dibuat dan Dijamin Anti Bosan
Jadi Penasihat Khusus Presiden, Purnomo Yusgiantoro Mengundurkan Diri sebagai Komut Bayan Resources
Fokus : Gunung Lewotobi Laki-Laki Terus Erupsi, Kolom Abu Mencapai 5000 Meter
BBSI Cetak Laba Bersih Rp 107,13 Miliar hingga September 2024
Apa Itu Internet Banking Adalah: Panduan Lengkap Layanan Perbankan Digital
Prabowo Tegaskan Tidak Akan Segan Tindak Pejabat yang Korupsi
VIDEO: Banyak yang Sowan, Jokowi: Apa Sih Pengaruhnya?
Buruh Tolak Keras Formula Hitungan Upah Minimum Pemerintah
Indonesia Comic Con 2024 Banjir Kemeriahan: Pesta Pop Culture, Musik dan Inspirasi Kreatif
Kisruh Persepi, Guru Besar UPI Pertanyakan Independensi Dewan Etik
Mengenali Cinta Sejati, Ini 5 Tanda Lelaki Menunjukkan Kasih Sayang yang Mendalam