Liputan6.com, Cervera - Perseteruan dengan Marc Marquez pada MotoGP 2015 mungkin menjadi momen terburuk Valentino Rossi sepanjang kariernya. Pasalnya, insiden itu membuat Rossi seperti orang yang sangat berbeda dari biasanya.
Saat itu, Rossi memang tengah terlibat persaingan tingkat tinggi dengan Lorenzo dalam perburuan gelar juara. Keduanya saling bergantian menguasai podium juara. Dalam situasi itu, Marquez justru tengah disibukkan dengan masalah mesin Honda RC213V miliknya.
Baca Juga
Advertisement
Karenanya, begitu ada sedikit gangguan dari Marquez, emosi The Doctor langsung tersulut. Mengacu pada gaya balap di Australia, Rossi menuduh Marquez sengaja menghalang-halanginya untuk membantu Jorge Lorenzo.
"Saya akan memberikan Valentino dua hadiah yang satunya sama seperti Marquez, yakni tongkat ajaib. Jika ia memilikinya, ia bisa membatalkan konferensi pers di Sepang. Saya pikir ia menyadari bahwa ia kacau saat itu," kata Carlos Pernat, pengamat MotoGP yang juga sempat menjadi manajer Rossi, saat berandai-andai jika dirinya adalah Santa Claus, seperti dikutip GPOne.
Tuduhan itu memang dilemparkan Rossi kepada Marquez pada konferensi pers jelang balapan MotoGP Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang. Pada akhirnya, perseteruan itu berujung pada insiden tendangan Rossi kepada Marquez.
Identitas Baru
Rossi terpancing manuver agresif Marquez yang menjurus provokatif. Akibat tendangannya kepada Marquez, Rossi pun dihukum start paling belakang pada MotoGP Valencia. Meski finis di posisi keempat, ia tetap gagal menjadi juara karena terpaut lima poin dari Lorenzo.
"Ia juga bisa memiliki identitas baru. Saya ingin mengembalikannya ke usia yang sebenarnya, yakni 24 tahun. Jadi, tak ada lagi seseorang yang menyebutnya 37 tahun," papar Pernat.
Untungnya, hubungan Rossi dengan Marquez saat ini sudah membaik. Keduanya memutuskan untuk berdamai usai terjadinya insiden tewasnya Luis Salom di Catalunya. Usai balapan, Rossi mengajak Marquez untuk berjabat tangan.
Advertisement