Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia tak mempermasalahkan apabila banyak yang menilai desain uang rupiah baru emisi 2016 mirip dengan Euro ataupun Yuan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menjelaskan, kesamaan itu dikarenakan setiap negara menganut best practice yang sudah ada, yakni untuk membedakan nilai mata uang menggunakan warna.
"Dengan adanya berbagai pertimbangan dan best practice dalam penyusunan desain uang, sebagian besar mata uang di dunia memang memiliki kesamaan, terutama dari skema warna," kata Tirta kepada Liputan6.com, Sabtu (24/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dari sisi konsep desain, Tirta justru menyamakan uang baru dengan mata uang Amerika Serikat dan Kanada. "Rupiah menggunakan gambar pahlawan/tokoh yang berbeda di setiap pecahan, antara lain sama seperti Amerika Serikat dan Kanada," ujarnya.
Sementara jika dibandingkan dengan Euro ataupun Yuan, Tirta justru menganggap konsep desainnya jauh berbeda. Sebab, kedua mata uang tersebut menggunakan satu gambar tokoh untuk semua pecahan mata uang.
Mengenai warna yang digunakan, menurut Tirta, untuk memudahkan masyarakat biasanya pemilihan warna menggunakan skema Munsell, yaitu untuk pecahan dengan angka depan sama digunakan warna yang berbeda secara kontras.
Penentuan warna uang Rupiah pun, menurut Tirta, dilakukan dengan pertimbangan yang cermat. "Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, lebih dari 90 persen responden membedakan pecahan uang berdasarkan warna," ujar Tirta. (Yas/Zul)