Gempa Aceh Masuk Daftar 10 Bencana Terbesar Tahun 2016

Sejumlah bencana besar terjadi pada tahun 2016, gempa Aceh termasuk di antaranya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Des 2016, 13:12 WIB
Kondisi jalan retak di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Gempa berkekuatan 6,5 SR pada Rabu pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan retak dan mengalami kerusakan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2016 -- yang tinggal hitungan hari -- menjadi momentum sejumlah kejadian penting dunia, dari proses pemilihan politik seperti kemenangan Donald Trump yang mengguncang dunia hingga guncangan dalam arti sesungguhnya yang dipicu gempa Aceh.

Sejumlah bencana terjadi sepanjang tahun 2016, diawali badai musim dingin Jonas yang dikenal sebagai 'The Storm of the Century' yang melanda sejumlah negara bagian mid-Atlantik di Amerika Serikat.

Namun, 2016 mungkin lebih dikenal sebagai 'tahun gempa', sebab, sejumlah wilayah di dunia berguncang akibat aktivitas seismik.

Italia, Jepang, hingga gempa Aceh, sejumlah peristiwa lindu mendominasi pemberitaan dunia. Berikut beberapa bencana alam besar yang terjadi sepanjang tahun 2016, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience:


Gempa Mematikan di Taiwan

1. Badai Jonas

Badai musim dingin membuat wilayah timur laut Amerika Serikat bak terkubur salju yang mencapai ketebalan hingga 102 cm.

Selama satu pekan 23-24 Januari 2016, Badai Jonas memecahkan rekor hujan salju di sejumlah tempat di sepanjang Pantai Timur.

Dua kota penting di Negeri Paman Sam, New York dan Washington DC pun lumpuh akibat beku.

Penampakan badai Jonas sebagaimana diintip oleh sejumlah wahana angkasa. (Sumber NOAA/NASA)

 Sedikitnya 85 juta orang terkena dampaknya. Warga New York dilarang untuk keluar rumah dan menunda perjalanan yang tidak penting, transportasi dihentikan sementara dan jembatan pun ditutup setelah kota itu diterjang badai salju yang terburuk.

Larangan bepergian di New York diberlakukan sejak pukul 14.30 waktu setempat. Walikota New York Bill de Blasio mengatakan badai salju kali ini merupakan salah satu yang terburuk di kota tersebut.

Badai salju juga menyebabkan aliran listrik ke puluhan ribu rumah terhenti dan kemacetan lalu lintas terjadi lebih dari 12 jam di Kentucky dan Pennsylvania.

Hujan es yang terjadi secara massif itu bahkan terpantau jelas dari angkasa luar.

Setidaknya 49 orang tewas akibat badai salju raksasa -- akibat kecelakaan mobil, hipotermia, keracunan karbon monoksida, atau kelelahan yang disebabkan aktivitas menyekop salju.

2. Gempa Taiwan

Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang selatan Taiwan pada 6 Februari 2016.

Gempa Taiwan terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat atau 03.00 WIB. Pusat gempa diperkirakan berada pada 36 kilometer di sebelah tenggara Yujing, dan berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer.

Guncangan yang diakibatkan gempa menyebabkan kerusakan dalam skala besar, merobohkan sejumlah bangunan di Kota Tainan.

Petugas penyelamat menyisiri bangunan apartemen yang runtuh diguncang gempa 6,4 SR di Tainan, Taiwan Selatan (6/2). Menurut data meteorologi gempa terjadi pada kedalaman 16,7 kilometer di bawah permukaan laut. (REUTERS/Stringer)

Sejumlah nyawa manusia terenggut akibat gempa, sebanyak 117 orang meninggal dunia, ratusan lainnya menderita luka-luka, demikian menurut Pemerintah Kota Tainan.

Mayoritas korban berasal dari robohnya apartemen Wei-Guan Golden Dragon di Tainan.

Gempa mematikan pernah terjadi di Taiwan pada 1999, ketika guncangan berkekuatan 7,6 SR menewaskan 2.300 orang.

Taiwan sebenarnya sudah menerapkan standar antigempa untuk bangunan sejak 1970-an. Aturan tersebut kian ketat seiring waktu, terutama usai gempa 1999.


Banjir Bersejarah di Lousiana

3. Kebakaran Besar California

Serangkaian kebakaran melanda di California, menghanguskan area lebih dari setengah juta acre.

Menurut California Department of Forestry and Fire Protection, ada 6.938 kebakaran yang menghanguskan 565.070 acre atau 229.000 hektar lahan.

Kebakaran hutan yang melanda wilayah timur Los Angeles, California.

Kebakaran tahun ini menewaskan tujuh orang, termasuk satu petugas pemadam kebakaran, dan jumlah kerugian masih dihitung.

4. Banjir Lousiana

Hujan lebat mengguyur Louisiana pada Agustus 2016. Sebagian wilayah di Amerika Serikat itu tergenang air.

Di sejumlah wilayah, curah hujan bahkan mencapai 50,8 cm dalam kurun waktu 72 jam dari 12-14 Agustus 2016.

Setidaknya, enam sungai mengalami kenaikan level permukaan air, yang terparah adalah Sungai Amite yang mencapai 1,8 meter.

Akibatnya, 13 orang tewas, dan diperkirakan 30.000 orang terpaksa mengungsi.

Ibukota Lousiana, Baton Rouge, adalah daerah paling terkena dampak.

Negara bagian itu kerap kali mengalami cuaca buruk yang parah. Pada 2011, ribuan hektar di Lousiana terendam air dari Sungai Mississippi.

Namun, yang paling parah adalah pada 2005 saat Badai Katrina menghampiri kota terbesar kedua, New Orleans. Itu adalah salah satu bencana paling buruk dalam sejarah AS. Ada 2.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.


Gempa Italia

5. Gempa Italia

Wilayah Italia tengah diguncang tiga gempa kuat hanya dalam waktu 3 bulan.

Gempa pertama, dengan kekuatan 6,2 skala Richter (SR) mengguncang tenggara Kota Norcia pada Rabu 24 Agustus 2016 pukul 03.36 waktu setempat, saat sebagian masyarakat sedang terlelap tidur.

Badan Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, getarannya juga dirasakan hingga ke Roma.

Satu jam setelahnya, gempa susulan berkekuatan 5,5 SR terjadi. Pusat guncangan hanya berjarak 4 kilometer di timur laut Kota Norcia.

Hingga kini 156 orang meninggal menjadi korban gempa Italia, sedangkan ratusan orang lainnya mengalami luka. (Foto: timedotcom.files.wordpress.com)

Institut Geofisika dan Vokanologi Italia mencatat, ada 200 gempa susulan yang terjadi dari terjadinya gempa utama hingga Rabu pukul 15.00 waktu setempat.

Gempa di Italia tengah menewaskan hampir 300 orang, yang sebagian terjebak di antara puing bangunan batu abad pertengahan.

Pada Oktober 2016, dua gempa kuat mengguncang, hanya dipisahkan waktu sekitar 2 jam.

Gempa 5,5 SR melanda sekitar 9 km tenggara Norcia, diikuti lindu 6,1 SR yang berpusat 2 kilometer dari Visso.

6. Badai Matthew

Badai Matthew menerjang pantai barat daya Haiti dengan kecepatan mencapai 230 kilometer per jam. Akibat badai tersebut, gelombang laut mencapai daratan dan membanjiri kota-kota pesisir pada Selasa 4 Oktober waktu setempat.

Pusat badai Matthew terletak 45 km di selatan ujung timur Kuba dan bergerak ke utara dengan kecepatan 17 kilometer per jam. Demikian menurut keterangan US National Hurricane Center.

Perkampungan Port-au-Prince yang terletak di pinggir pantai setelah dihantam badai Matthew, Haiti, Senin (10/10). Haiti menghadapi krisis kemanusian yang membutuhkan

 

Di Haiti saja ada 1.000 orang tewas. Mereka dimakamkan secara massal.

Menurut keterangan pejabat pemerintah setempat, Kedner Frenel, pihak berwenang mulai mengubur jasad korban di pemakaman massal Jeremie karena tubuh mereka mulai terurai.

Pascabencana, timbul kekhawatiran besar tentang menyebarnya kolera. Menanggapi hal itu, pihak berwenang berfokus menyediakan air, makanan, dan obat-obatan untuk ribuan orang yang tinggal di penampungan.


Gempa di Jepang dan Selandia Baru

7. Gempa dan Tsunami Selandia Baru

Tsunami dilaporkan tiba di wilayah pantai timur Selandia Baru dua jam setelah gempa berkekuatan 7,4 skala Richter (SR)--sebagian menyebut 7,8 SR--yang mengguncang wilayah selatan negara itu.

Menteri Selandia Baru John Key memperkirakan bahwa rekonstruksi akan makan waktu hitungan bulan dan biaya miliaran dolar.

Kerusakan akibat gempa bumi Selandia Baru pertama. (Reuters)

Menurut US Geological Survey, guncangan lindu 7,4 SR itu terjadi tengah malam dan berlokasi sekitar 95 km dari Christchurch. Kota ini sendiri tengah dalam upaya pemulihan pasca-gempa pada bulan Februari 2011 yang menewaskan 185 orang dan menyebabkan kerusakan luas.

Sebanyak dua orang dilaporkan meninggal dunia. "Salah satunya tewas di kota Kaikoura di pantai timur, yang jalannya terblokir dan jaringan telepon serta listrik terputus," kata polisi seperti dikutip dari BBC.

8. Gempa Fukushima

Gempa dengan kekuatan 7,4 skala Richter (SR) mengguncang timur laut Jepang, dekat Prefektur Fukushima pada pukul 06.00 waktu setempat, Selasa 22 November 2016.

Sementara, Badan Survei Geologi AS (USGS) menyebut, kekuatan gempa mencapai 7,3 SR, sebelum akhirnya menurunkan ke angka 6,9 SR.

Seperti dikutip dari BBC, lindu terjadi pada kedalaman sekitar 25 kilometer. Badan Meteorologi Jepang segera mengeluarkan peringatan tsunami. Gelombang dengan ketinggian hingga 3 meter diperkirakan bisa saja terjadi.

Sebuah gelombang pasang terlihat di Sungai Sunaoshi setelah peringatan tsunami dikeluarkan menyusul gempa bumi di Tagajo, Prefektur Miyagi, Jepang, Selasa (22/11). Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter (SR) melanda Jepang bagian utara (REUTERS)

 

Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Prefektur Fukushima yang pada 2011 lalu menjadi wilayah terdampak bencana tsunami parah yang memicu krisis nuklir terbesar di Jepang pasca-Perang Dunia II.

Untungnya, perkiraan itu tak terjadi. Gelombang tsunami pertama yang mencapai pantai Fukushima berkisar antara 30-90 cm. Ketinggiannya jauh lebih rendah dari prediksi awal yang diperkirakan mencapai 3 meter.

Gelombang ombak terbesar yang terekam adalah setinggi 1,4 meter di Pelabuhan Sendai pada 08.00 pagi waktu setempat.


Gempa Aceh

9. Kebakaran Tennessee

Tiga orang dilaporkan tewas akibat kebakaran dahsyat yang menghanguskan lebih dari 150 rumah dan lahan bisnis warga di Sevier County, Tennessee.

Menurut laporan yang dikutip dari CNN, Rabu 30 November 2016, pemerintah setempat khawatir si jago merah akan terus melahap lebih banyak bangunan dan lahan dalam satu malam.

Kebakaran di hutan Great Smoky Mountains (Reuters)

Sementara itu sekitar 12 orang dilarikan ke rumah sakit, kebanyakan mengalami luka yang tidak terlalu serius. Tiga orang lainnya mengalami luka bakar dan dikirimkan ke Venderbilt Medical Center di Nashville.

Menurut Kepala Pemadam Kebakaran Gatlinburg, Greg Miller, api mulai melahap benda di sekelilingnya pada Senin malam lalu. Jago merah makin menyebar dan Miller khawatir bencana tersebut akan memakan lebih banyak korban.

"Kami belum bisa memasuki semua area yang terbakar," kata Miller.

10. Gempa Aceh

Gempa Aceh 6,5 skala Richter terjadi pada Rabu 7 Desember 2016 pukul 05.03 WIB. Sejumlah bangunan toko roboh, tiang listrik tumbang, sebuah masjid tak sanggup menahan kuatnya gempa yang mengguncang sekitar 15 detik.

Masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie panik dan berhamburan keluar rumah, sempat mengira gelombang gergasi akan menyusul datang -- tak lama kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan lindu yang terjadi tak akan memicu tsunami.

Warga melintas di depan masjid yang roboh usai gempa di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/11). Selain meruntuhkan bangunan, gempa bumi berkuatan 6,4 SR ini telah menelan banyak korban jiwa. (Antara Foto / Irwansyah Putra / via REUTERS)

Gempa setidaknya menyebabkan 104 orang meninggal dunia. Lindu yang kembali mengguncang Serambi Mekah mengingatkan pada bencana dahsyat yang pernah terjadi 12 tahun lalu. 

Pada 26 Desember 2004, gempa bawah laut berkekuatan 9,1 Skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia. Seluruh Bumi pun bergetar hebat.

Lalu yang kemudian adalah bencana. Gelombang raksasa muncul setinggi 30 meter, menghantam Aceh, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, dan pesisir timur Afrika. Jutaan liter air laut tumpah ke daratan.

Total 227.898 nyawa melayang atau dinyatakan hilang. Sekitar 1,7 manusia mendadak menjadi pengungsi akibat gempa dan tsunami yang berdampak pada 14 negara di Asia Tenggara dan Afrika Timur. Menjadi salah satu bencana terdahsyat di Abad ke-21.

Saksikan juga video berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya