Liputan6.com, Padang - Bank Indonesia (BI) imbau bank di Sumatera Barat (Sumbar) tingkatkan fungsi menghimpun dana masyarakat untuk mengimbangi rasio pinjaman terhadap simpanan (loan deposit rasio/LDR) yang tinggi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Puji Atmoko mengatakan, tak seimbangnya fungsi intermediasi perbankan di daerah itu tidak baik untuk jangka panjang. Sepanjang 2016, persentase LDR perbankan di Sumbar melebihi 100 persen. Antara lain kuartal I 141,2 persen; kuartal II 140,9 persen; kuartal III 39,8 persen.
"LDR sangat tinggi, ini kesempatan untuk mendongkrak tabungan masyarakat menjadi lebih besar," kata Puji Atmoko seperti ditulis Sabtu (24/12/2016).
Tingginya persentase LDR ini dipicu skema pembiayaan yang memanfaatkan sumber dana dari luar provinsi Sumbar untuk membiayai sejumlah proyek. Ia berharap, sektor perbankan mampu meningkatkan fungsi menghimpun dana dari pihak ketiga (DPK) di Sumbar untuk membiayai kredit di daerah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menurut data BI, pada kuartal III 2016, persentase penghimpunan DPK tumbuh 5,9 persen atau Rp 35,97 triliun dibanding periode sama tahun 2015 Rp 33,97 triliun. Pertumbuhan ini terbilang paling rendah dibanding kuartal pertama sebesar 6,7 persen dan kuartal II sebesar 7,4 persen.
Pertumbuhan DPK perbankan Sumbar ditopang kinerja tabungan yang mengalami kenaikan 14 persen dari Rp 15,48 triliun menjadi Rp 17,65 triliun. Produk deposito hanya tumbuh 1,9 persen, dan giro -5,6 persen. Jumlah rekening simpanan berbentuk tabungan, giro, dan deposito tumbuh 4,7 persen mencapai 3,77 juta rekening.
Dari sisi aset, mengalami pertumbuhan yang mencapai 6,8 persen dari Rp 53,80 triliun pada 2015 menjadi Rp 57,46 triliun. Fungsi kredit mengalami kenaikan 6,2 persen menjadi Rp50,29 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penyaluran kredit mecapai Rp47,37 triliun.
Rabu Menabung
Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Indra Yuheri mengatakan, pihaknya dengan Pemda menyiapkan program untuk meningkatkan fungsi intermediary perbankan daerah. "Kami sudah buat program Rabu menabung," kata Indra Yuheri.
Menurut Indra, program 'jemput bola' ini menggandeng perbankan untuk melakukan kampanye ke sekolah-sekolah untuk mendorong program 'Rabu Menabung'. Pihaknya juga mendorong peran agen bank hingga pelosok daerah dan menambah jumlah agen. (Erinaldi)