Lepas dari ISIS, Umat Kristiani di Irak Rayakan Natal di Gereja

Umat Kristiani di kota di dekat Mosul yang baru-baru ini dibebaskan dari ISIS merayakan Natal untuk pertama kalinya sejak 2013.

oleh Citra Dewi diperbarui 25 Des 2016, 13:48 WIB
Para jemaah yang melakukan ibadah di gereja di Bartella untuk merayakan Natal (Reuters)

Liputan6.com, Bartella - Umat Kristiani di kota dekat Mosul yang baru-baru ini dibebaskan dari ISIS, Bartella, merayakan Natal untuk pertama kali sejak tahun 2013.

Ratusan jemaat Irak yang masih hidup di pengasingan melakukan perjalanan ke gereja utama di Bartella, yakni sebuah kota Kristen Assyria yang berjarak 20,9 kilometer dari sebelah timur Mosul.

"Ini adalah campuran dari kesedihan dan kebahagiaan," ujar Uskup Mussa Shemani kepada Reuters.

"Kami sedih meliat apa yang telah dilakukan negara ke tempat-tempat suci kami. Namun pada saat bersamaan, kami senang dapat merayakan misa setelah dua tahun," ujar Uskup Shemani.

Sebuah salib baru telah ditempatkan di Gereja Mar Shimono, yang sebelumnya telah dirusak militan ISIS selama mereka menduduki kota. Simbol-simbol agama dan sejumlah patung orang-orang yang disucikan turut dirusak atau dihancurkan.

Para jemaat terlihat menyalakan lilin saat memasuki gereja. Di sana mereka menyanyikan lagu pujian dan mendengarkan khotbah dari Uskup Shemani.

"Ini merupakan hari terbaikku. Terkadang aku berpikir bahwa ini tak akan terjadi," ujar seorang ibu rumah tangga bernama Shurook Taqfiq.

Dikutip dari Independent, Minggu (25/12/2016), Bartella merupakan salah satu kota yang hancur saat ISIS melebarkan kekuasaannya di wilayah utara dekat perbatasan Suriah pada 2016.

Meski kota tersebut telah direbut oleh pasukan pemerintah Irak yang didukung Barat serta milisi dan pasukan Peshmerga Kurdi di hari-hari pertama operasi perebutan kembali Mosul, Bartella masih sepi.

Bartella masih berada dalam zona perang. Terdapat penjaga bersenjata mengelilingi gereja. Hampir sebagian besar rumah yang mengelilinginya telah hancur dan konvoi jemaat diawasi dalam pengawasan ketat.

"Ini merupakan awan hitam yang menyelimuti Irak. Namun, kami tetap berada di sini apa pun yang terjadi. Tuhan bersama kita," ujar Uskup Shemani dalam khotbahnya.

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya