Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta operator bandara, stasiun kereta api, terminal, pelabuhan meningkatkan pengamanan untuk mencegah aksi terorisme yang marak terjadi akhir-akhir ini. Pengamanan tersebut berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan aparat keamanan lainnya.
"Kita tahu beberapa hari lalu ada penemuan bom di beberapa tempat. Bandara, stasiun, pelabuhan harus aman, jadi kita minta operator koordinasi dengan TNI, Polri, minta bantuan pengamanan terbuka dan tertutup," ujar Budi Karya di Jakarta, seperti ditulis Senin (26/12/2016).
Pengamanan tertutup, kata dia, harus ditingkatkan untuk mendeteksi gerakan-gerakan mencurigakan dari pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.
"Kita sarankan seluruh General Manager bandara, pelabuhan untuk berkoordinasi insentif dengan Polri dan TNI karena informasi kegiatan tak bertanggungjawab (terorisme) sering terjadi," imbaunya.
Budi Karya sudah mengimbau hal tersebut kepada manajemen Angkasa Pura I sebagai pengelola beberapa bandara di seluruh Indonesia. Sebagai contoh di Bandara Juanda, Surabaya; Semarang; Manado; Bandara di Yogyakarta; Solo; Makassar; Budi Karya meminta pihak AP I untuk meningkatkan pengamanan tertutup.
"Tolong pengamanan tertutup diaktifkan dan ditingkatkan, untuk mencegah kemungkinan adanya bahaya terorisme. Mobil-mobil yang masuk ke bandara dicek, terutama awasi mobil atau penumpang dengan gerak gerik mencurigakan," kata dia.
Advertisement