Liputan6.com, Jakarta Manusia bisa hidup karena adanya makanan yang sebagian besar didapatkan dari hewan ternak. Mulai dari daging, susu hingga telur hewan ternak telah menjadi kebutuhan primer manusia sejak dahulu kala.
Kendati memiliki manfaat dan juga telah dijadikan kebutuhan utama untuk memuaskan perut manusia, ada satu hal yang membuat hewan ternak, khususnya sapi, kurang bersahabat perannya terhadap kesehatan manusia.
Melansir The Washington Post, Senin (26/12/2016), gas metana yang dikeluarkan oleh sapi ketika bersendawa atau kentut terbukti lebih 25 kali lebih berbahaya efeknya daripada karbon dioksida.
Laporan dari Food and Agriculture Organization Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkap fakta bahwa 44 persen gas metana yang dihasilkan dari aktivitas dalam industri peternakan global telah menjadi sumber polusi udara yang selama ini membuat kesehatan mahluk hidup lainnya, terutama manusia, terancam.
Advertisement