Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan listrik Bima dengan memperbaiki jaringan kelistrikan yang rusak akibat banjir bandang, pada Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12).
General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji mengungkapkan, salah satu lokasi banjir terparah yaitu di Kelurahan Lampe, Kota Bima. Derasnya banjir yang berasal dari Sungai Lampe menghanyutkan tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang berada di sisi sungai dan jembatan yang menghubungkan Kota Bima dengan Sape.
Baca Juga
Advertisement
"Putusnya jembatan di Desa Dodu menyebabkan akses ke lokasi rubuhnya tiang menjadi sulit. PLN harus memutar sejauh 5 kilometer (Km)," kata Karyawan, di Jakarta, Senin (26/12/2016),
Karyawan melanjutkan, JTM ini menghubungkan aliran dari Bima menuju Sape, jadi sangat penting untuk keandalan listrik di Bima dan Sape. Saat ini kondisi listrik di Sape pada siang hari dalam keadaan normal, sementara pada malam hari kemampuan daya mengalami defisit sebesar 3 Mega Watt (MW).
Menurutnya, jika JTM yang menghubungkan Bima-Sape bisa beroperasi maka listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bima dapat dialirkan hingga Sape, sehingga kebutuhan daya di Sape pada malam hari dapat terpenuhi
"Kami usahakan JTM ini bisa selesai hari ini juga, mudah-mudahan tidak hujan," ucap Karyawan.
Selain perbaikan JTM, PLN juga masih berupaya menormalkan gardu-gardu listrik yang terendam banjir.
Dengan penambahan 80 personil teknisi dari Mataram, Sumbawa, Bali, dan Jawa Timur, PLN berharap pemulihan listrik di Bima dapat lebih cepat.
Secara keseluruhan sistem kelistrikan Bima hampir normal. Saat ini, pada siang hari total daya yang dialirkan oleh PLN mencapai 20 MW. Sementara pada keadaan normal, beban puncak Sistem Bima sebesar 28 MW.