Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis industri pada 2035. Hal ini diakuinya memang tidak mudah.
Airlangga mengungkapkan, salah satu tantangan untuk mewujudkan mimpinya itu adalah belum meratanya industri di seluruh pelosok Indonesia. Industri masih terpusat di Pulau Jawa.
"Untuk meratakan industri kita ambil kebijakan berbasis kewliayahan. Makanya kita bangun 14 Kawasan Industri," kata Airlangga saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Senin (26/12/2016).
Untuk memeprkuat kawasan industri tersebut, pemerintah menggunakan pendekatan berbasis sumber daya lokal. Dengan demikian, sebuah kawasan industri akan dikembangkan industri yang bahan bakunya ada di wilayah yang bersangkutan.
Baca Juga
Advertisement
Dicontohkannya, Kawasan Industri di Sei Mangke, Sumatra Utara menjadi salah satu kawasan yang didalamnya akan dikembangkan industri yang berbasis hiliriasi dari hasil perkebunan, seperti minyak kelapa sawit (CPO). Selama ini di Sumatra Utara menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang produksi CPO tertinggi di Indonesia.
"Jadi kita akan mendiring terbangunnya industri baru. Untuk mendukung itu kita akan berikan tax allowance ataupun tax holiday," tegas dia.
Seperti diketahui, untuk menjadikan Indonesia negara yang berbasis industri, setidaknya kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) harus konsisten di angka 30 persen. Saat ini dikatakan. Indonesia masih jauh di angka itu.
Selain itu, demi mempercepat pembangunan industri, pemerintah juga terus melakukan penawaran kepada investor asing.