Pakistan Keluarkan Peringatan Nuklir untuk Israel, Ada Apa?

Menteri Pertahanan Pakistan memperingatkan Israel bahwa negaranya memiliki senjata nuklir. Apa yang menyebabkan dirilisnya peringatan itu?

oleh Citra Dewi diperbarui 26 Des 2016, 09:09 WIB
Seorang tentara Pakistan melakukan uji coba senjata anti-pesawat (Reuters)

Liputan6.com, Islamabad - Sebuah berita palsu telah memicu konfrontasi di Twitter, antara Pakistan dan Israel.

Ketegangan itu berawal setelah sebuah berita palsu berjudul "Menteri Pertahanan Israel: Jika Pakistan mengirim pasukan darat ke Suriah dengan dalih apa pun, kami akan menghancurkannya dengan serangan nuklir."

Dikutip dari The Guardian, Senin (26/12/2016), berita tersebut dirilis di website AWDnews pada 20 Desember.

Atas berita tersebut, Pakistan mengeluarkan peringatan kepada Israel dengan menyebut "Pakistan juga merupakan negara nuklir". Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif.

"(Menteri Pertahanan) Israel mengancam melakukan pembalasan nuklir atas peran (Pakistan) di Suriah dalam melawan Daesh --sebutan lain dari ISIS. Israel lupa bahwa Pakistan juga merupakan negara nuklir," ujar Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertahanan Israel memberikan keterangan pada Sabtu, 24 Desember 2016, dengan mengatakan bahwa berita yang dimuat di AWDnews "benar-benar fiktif".

"@KhawajaMAsif Pernyataan yang disebut milik mantan menteri pertahanan Moshe Yaalon kepada Pakistan tidak pernah diucapkan," tulis @Israel_MOD dalam Twitter.

"@KhawajaMAsif laporan yang dimaksud oleh Menteri Pertahanan Pakistan sepenuhnya palsu," lanjut akun tersebut.

AWD sejauh ini telah diidentifikasi oleh sejumlah organisasi pemeriksa fakta sebagai situs berita palsu.

Dilansir Independent, Senin (26/12/2016), Pakistan merupakan salah satu dari sembilan negara yang secara resmi dipertimbangkan memiliki senjata nuklir, dengan persediaan yang diperkirakan mencapai sekitar 130 hulu ledak.

Israel, di sisi lain, tidak menyangkal atau menegaskan memiliki senjata nuklir. Namun, secara luas negara tersebut diyakini memiliki persediaan tidak resmi, di mana menurut satu perhitungan negara itu memiliki sekitar 80 senjata nuklir.

Sebelumnya Asif telah memperingatkan bahwa ia akan menggunakan kemampuan nuklir negaranya untuk 'membinasakan' India jika keamanan negaranya terancam. Ia mengeluarkan pernyatan itu pada September 2016, saat ketegangan terjadi di wilayah perbatasan di Kashmir yang disengketakan.

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya