Liputan6.com, Jakarta Seekor paus sperma berukuran besar ditemukan mati terdampar di Pantai Davao del Norte. Setelah sebelumnya juga ditemukan paus jenis yang sama mati terdampar pekan lalu.
Insiden berturut-turut itu memicu kekhawatiran bahwa laut sedang kehilangan salah satu makhluk paling berharga. Pengunjung pantai juga bertanya-tanya, monster laut jenis apa yang telah membunuh mereka?
Dilansir dari Buzznigeria, kematian paus berukuran 12 meter itu lantaran terlalu banyak menelan sampah plastik. Paus itu terbunuh dengan kondisi sistem pencernaan yang rusak akibat lilitan plastik.
Ahli forensik dari museum lokal setempat, Darrel Blatcley mengatakan, paus biasanya bertahan hidup dengan memakan cumi-cumi, udang, kepiting, dan ikan. "Sayangnya sampah-sampah plastik kini bertebaran di laut," ujarnya.
Blatcley membantah jika paus-paus itu dibunuh oleh monster laut. Satu-satunya monster paling mengerikan bagi keragaman laut adalah limbah dan kotoran dari manusia.
"Kemungkinan lain penyebab kematian paus adalah laut yang dangkal. Ketika paus berada dalam laut yang tidak mendukung, maka bobot tubuh paus akan menghancurkan organ dalamnya sendiri," ujarnya.
Blatcley menilai insiden matinya paus-paus itu menunjukkan betapa buruk perlakuan manusia terhadap planet ini. Ia kemudian mengampanyekan isu darurat lingkungan itu ke media sosial guna menciptakan kesadaran tentang bahaya limbah jika dibuang ke laut.
(War)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
