Liputan6.com, Jakarta Pedagang daging berharap, pasokan daging kerbau dari India terus terpenuhi. Pasalnya, daging tersebut memberi keuntungan bagi mereka, Antono (41), pedagang Pasar Kebayoran Lama Jakarta, mengaku cemas jika pasokan daging India tersebut berhenti.
"Untuk saat ini masih untung tapi kan apa betul (daging India) bakal lanjut terus?"kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, Senin (26/12/2016).
Advertisement
Dia menerangkan, daging impor asal India memberikan keuntungan bagi pedagang. Pasalnya, harga saat dipasok dan harga jual ke konsumen memiliki selisih yang relatif tinggi.
Dia menuturkan, harga pasok daging India di kisaran rata-rata Rp 72 ribu per kg. Sementara, harga penjualan ke konsumen di kisaran Rp 100 ribu per kg sampai Rp 110 ribu per kg.
"Waktu eteng (ecer) daging Australia itu Rp 120 ribu per kg, India Rp 110 ribu per kg. Kalau India turun, jangankan stabil Rp 110 ribu per kg, Rp 100 ribu per kg saja untung," ungkap dia.
Dia mengatakan, harga pasok daging India dengan daging impor Australia memiliki selisih yang cukup besar. Sehingga, kini pedagang cenderung menjual daging India.
"Australia dan India itu lebih Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, ada yang Rp 20 ribu selisihnya," kata dia.
Dia mengatakan, harga daging sapi masih stabil Rp 120 ribu per kg. Harga ini tak banyak bergerak dari tahun lalu. "Harga daging sapi nggak ada perubahan. Tapi sedikit ada pengaruh dari daging India," tandas dia.
Berikut pantauan harga daging Liputan6.com
Sirloin Rp 120 ribu per kg
Tenderloin Rp 130 ribu per kg
Ati Rp 60 ribu per kg
Ampela Rp 60 ribu per kg
Paru Rp 60 ribu per kg
Daging kerbau India Rp 100 ribu per kg