Gara-Gara Sabuk Pengaman , 400 Ribu Unit Mobil Terancam Ditarik

Autoliv Inc, pabrikan pembuat komponen keselamatan kendaraan asal Swedia, mengatakan bahwa sabuk pengaman dan airbag mereka bermasalah.

oleh Rio Apinino diperbarui 26 Des 2016, 13:44 WIB
Autoliv Inc, pabrikan pembuat komponen keselamatan kendaraan asal Swedia, mengatakan bahwa sabuk pengaman dan airbag mereka bermasalah (Foto: http://obudagroup.hu/)

Liputan6.com, Stockholm - Autoliv Inc, pabrikan pembuat komponen keselamatan kendaraan asal Swedia, mengatakan sabuk pengaman dan airbag mereka yang ada pada 400 ribu mobil di seluruh dunia berpotensi mengalami kerusakan.

Karena itu, kemungkinan ratusan ribu mobil tersebut akan segera ditarik. Meski memang, sebagaimana yang dilaporkan Automotive News, tidak disebutkan mobil apa yang terkena pengaruh, juga belum ada cedera karena masalah tersebut.

Menurut mereka, ada kemungkinan seatbelt tidak terkunci dengan baik saat digunakan. Airbag juga berpotensi tidak bekerja dengan baik.

Seatbelt yang rusak diproduksi antara 10 April hingga 15 Oktober. Sementara airbag dibuat antara 16 Oktober sampai 4 November.

Autoliv akan bekerja sama dengan pabrikan yang jadi rekanan mereka untuk menentukan secara spesifik kendaraan mana saja yang terkena dampak. Perintah penarikan sendiri akan diumumkan oleh pabrikan. Perbaikan akan diberikan secara cuma-cuma.

Analis dari Wells Fargo, David Lim, mengatakan tidak seperti Takata Corp, penarikan ini tidak akan berdampak buruk pada Autoliv dalam jangka panjang.

"Penarikan membuktikan kemauan Autoliv untuk mengatasi masalah kualitas. Dalam pandangan kami, Original Equipment Manufacturer (OEM) lebih suka bekerja sama dengan pemasok yang tak hanya menyediakan produk berkualtas, namun juga layanan pasca produksi jika ada hambatan kualitas," ujarnya.

Autoliv sendiri sejauh ini membuat komponen keselamatan untuk 1.300an model di seluruh dunia, termasuk yang dijual di Indonesia. Salah satu pabrikan yang diketahui menggunakan perangkat keselamatan dari mereka adalah Toyota.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya