Liputan6.com, Manchester- Manajer Manchester City Josep Guardiola masih mendukung bek John Stones yang penampilannya sangat buruk. Guardiola yakin Stones akan segera keluar dari masa-masa sulit ini.
Stones dibeli City musim panas lalu dari Everton. The Citizens harus membayar mahal senilai 47,5 juta pound untuk memiliki pemain nasional Inggris itu.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya Stones gagal menunjukkan permainan terbaiknya di awal kariernya bersama City. Pemuda 22 tahun itu menuai kritik pedas akibat performa buruknya musim ini. Stones sering melakukan blunder.
Guardiola terpaksa mencadangkan Stones dalam dua pertandingan terakhir sejak melakukan kesalahan fatal melawan Leicester City. Guardiola lebih memilih menggeser bek kiri Alexander Kolarov sebagai bek tengah mendampingi Nicolas Otamendi.
Walau mulai tergusur dari tim inti, Guardiola menjamin Stones masih masuk dalam perencanaannya. Guardiola meminta Stones untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki penampilannya.
"Stones masih muda, dia harus memperbaiki diri tapi dia terbuka dan memiliki kepribadian yang baik. Ketika Anda bermain di tim besar, ada karakter. Semua klub besar membeli pemain besar. Mereka semua memiliki kualitas. Perbedaannya adalah kepribadian dan bagaimana mereka bereaksi di momen buruk. John salah satu dari mereka, saya tidak meragukannya," ujar Stones.
Guardiola yakin Stones akan segera kembali ke bentuk permainan terbaiknya seperti di Everton. Hanya masalah adaptasi saja yang membuat Stones tampil buruk.
"Jika saya tidak memiliki kepercayaan padanya, dia tidak akan memainkan pertandingan yang telah dia mainkan. Tentu saja dia harus memperbaiki diri sama seperti Otamendi harus meningkat, seperti Kolarovs harus meningkat. Untuk pertama kali dalam kariernya dia bermain setiap tiga hari. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dengan Liga Champions dan Piala Liga. Setiap tiga hari anda harus fokus."
"Dia harus berlatih setiap hari dan harus fit ketika saya memutuskan dia akan bermain lagi. Saya tahu jika seorang pemain tidak bermain orang-orang akan berpikir jika pemain tidak bermain karena pelatih tidak percaya padanya lagi. Itu tidak benar," tegas Guardiola.