Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) Sulawesi Utara meningkat 3,58 persen pada tahun ini. Peningkatan ini disebabkan bertambahnya pasokan listrik di wilayah tersebut.
General Manager Wilayah Sulawesi Utara Gorontalo Baringin Nababan mengatakan, saat ini pasokan listrik Sulawesi Utara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP) Lahendong yang memiliki 6 unit pembangkit, 4 unit diantaranya telah beroperasi terpasang masing-masing 20 Mega Watt (MW).
"Listrik yang diproduksi PLTP disalurkan ke jaringan transmisi dan distribusi PLN di sistem kelistrikan SulutGo untuk kemudian disalurkan kepada para pelanggan," kata Baringin, di Jakarta, Senin (26/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Rasio elektrifikasi di Sulawesi Utara sendiri saat ini telah mencapai 90,15 persen meningkat 3,58 persen dari tahun lalu. Hal ini dikarenakan telah beroperasinya Pembangkit Lisrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo September lalu dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 tahun ini.
"Dengan tambahan pasokan listrik rasio elektrifikasi dapat meningkat," ucap Baringin.
Seiring rencana pengembangan kellistrikan di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo untuk mensuksekan program 35000 MW, PLN kini tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) Sulut 1 di Boroko.
Dalam rentang waktu 2017-2021, PLN juga memberikan perhatian terhadap lingkungan dengan mengembangkan pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti 4 unit pembangkit tenaga panas bumi, 3 unit pembangkit tenaga mikro hidro, 7 unit pembangkit tenaga surya serta 2 unit tenaga biomassa dan tenaga angin.
"Dengan banyaknya pembangkit yang dikembangkan PLN maka akan semakin banyak masyarakat yang menikmati listrik dan dengan demikian roda perekonomian nasional akan semakin tumbuh dan berkembang," tutup Baringin. (Pew/Gdn)