Liputan6.com, London, Inggris Robot seks (sexbots) tengah menjadi perbincangan utama. Beberapa ahli percaya, bagi para pecinta animasi, robot seks yang terbuat dari logam, karet dan plastik dianggap memberikan kebahagiaan seksual. Pakar kecerdasan, David Levy mengatakan, penerimaan seks dengan robot tergantung sudut pandang seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Kongres Internasional tentang Cinta dan Seks dengan Robot di Goldsmiths, University of London, Inggris, David memperkirakan, kelak orang bisa menikah dan bercinta dengan robot seks pada awal tahun 2050.
Bahkan Abyss Creations, sebuah perusahaan yang berbasis di California ini tahun depan mulai memasarkan robot seks dengan kemampuan berbicara dan bergerak layaknya manusia.
Konferensi yang berlangsung di London memamerkan beberapa perkembangan terbaru dalam mainan robot seks, di antaranya gadget yang membuat seseorang dan robot bisa saling berciuman, tidak peduli seberapa jauh jaraknya.
Kissenger berupa gadget yang terpasang pada ponsel dan berisi sensor yang mendeteksi tekanan dari ciuman. Sensor ini mengirimkan ke perangkat robot seks pasangan Anda secara real time. Alat ini sedang berada dalam tahap pengembangan selama beberapa tahun terakhir.
Pengalaman seksual fantastis
Pengalaman seksual fantastis
Kini, mahasiswa di Universitas Keio, Tokyo, Jepang sedang mengembangkan Teletongue, yang bertujuan interaksi lisan jauh. Hal ini memungkinkan Anda mengirim sensasi suara kepada perangkat robot seks, misal suara erangan.
Lynne Hall, mahasiswa ilmu komputer dari University Sunderland, di timur laut Inggris mengatakan, robot seks dapat menciptakan pengalaman seksual yang fantastis.
"Banyak manfaat bercinta dengan robot seks. Itu aman, Anda tidak akan pernah terjangkit penyakit seksual apa pun," kata Lynne, dikutip dari The Japan Times, Selasa (27/12/2016).
Meskipun begitu, Lynne menekankan, robot seks tidak akan menggantikan atau mengancam hubungan seksual manusia. Dalam makalah yang dipaparkan Lynne pada konferensi internasional di London, robot menjadi lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari.
"Robot di masa depan akan mempunyai kesabaran, baik, pelindung, penuh kasih, dan tidak pernah cemburu, sombong, arogan, dan kasar. Kecuali bila Anda mengaturnya secara buruk. Seluruh sifat kebaikan robot dapat dicapai dalam perangkat lunak dalam beberapa dekade ke depan," katanya.
Perubahan yang cepat terhadap seks dan pernikahan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan, sebuah dunia di mana, semakin banyak orang bisa menerima bercinta dengan robot.
Advertisement
Butuh penerimaan yang lama
Butuh penerimaan yang lama
Untuk saat ini, hubungan seksual dengan humanoid termasuk langkah yang terlalu jauh bagi banyak orang.
Emma Yann Zhang, mahasiswa di London City University yang bekerja pada prototipe Kissenger meyakini, penerimaan robot seks yang menikah dan bercinta dengan manusia masih membutuhkan waktu yang lama.
Studi oleh Imaginaring Institute di Malaysia, yang bermitra dengan London City University, peserta ditanya soal persepsi mereka tentang robot seks, termasuk potensi keintiman dan daya tarik.
Meskipun banyak tertarik kepada robot seks, ketika pertanyaan berubah, "Apakah Anda ingin memiliki robot seks sebagai kekasih?"
Sebagian besar dari mereka menjawab, "Tidak."