Liputan6.com, Tel Aviv - Israel tak dapat menutupi kemarahannya kepada sekutu terdekatnya, Amerika Serikat (AS). Pasalnya, AS memilih abstain dalam voting di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk memutuskan nasib pembangunan pemukiman di Yerussalem dan Tepi Barat.
Sikap AS tersebut membuka jalan bagi 14 anggota DK PBB lainnya untuk secara bulat meloloskan resolusi tersebut. Israel diminta segera dan secara menyeluruh menghentikan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina yang mereka duduki.
Advertisement
Dalam resolusinya, DK PBB menegaskan, langkah pembangunan yang dilakukan Israel bertentangan dengan hukum internasional. Voting ini sendiri digelar atas tuntutan empat negara, yakni Venezuela, Senegal, Selandia Baru, dan Malaysia.
Sebelumnya, Mesir juga ikut bergabung dengan empat negara tersebut. Namun belakangan lobi Israel dan Donald Trump membuat Negeri Piramida itu menarik kembali usulannya.
Israel marah bukan kepalang menanggapi resolusi tersebut. Tak menunggu lama, negara pimpinan PM Benjamin Netanyahu itu segera menempuh sejumlah langkah sebagai bentuk protes.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut reaksi Israel atas resolusi DK PBB terkait pembangunan pemukiman ilegal Yahudi:
1. Menarik Duta Besar
PM Netanyahu dilaporkan telah memanggil pulang duta besar Israel di Selandia Baru dan Senegal untuk berkonsultasi terkait resolusi DK PBB itu. Kedua negara itu termasuk pihak yang menggagas lahirnya keputusan tersebut.
Sementara itu, juru bicara Netanyahu, David Keys, menjelaskan, pihaknya telah meminta agar rencana kunjungan menteri luar negeri Senegal ke Israel dalam tiga pekan mendatang untuk dibatalkan.
Ternyata kemarahan Israel juga berimbas pada urusan bantuan. PM Netanyahu dilaporkan telah memerintahkan agar seluruh bantuan ke Senegal dibatalkan.
Advertisement
2. Stop Pendanaan ke PBB
Israel tak berdiam diri setelah "dihajar" resolusi DK PBB yang memerintahkan agar dihentikannya pembangunan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. PM Netanyahu dikabarkan telah memerintahkan agar negaranya menarik pendanaan terhadap lima lembaga PBB.
Berbicara melalui pidato yang tayang di televisi, PM Israel itu menyampaikan bahwa pemerintahnya saat ini menahan hampir US$ 8 juta dana bagi sejumlah badan PBB. Namun ia enggan menyebut nama lembaga-lembaga tersebut.
Netanyahu juga mengatakan bahwa masih ada langkah yang akan dilakukannya. Lagi-lagi ia tak bersedia menjelaskannya.
3. Memanggil Duta Besar AS
Boleh jadi yang paling membuat Israel murka adalah sikap AS yang memilih abstain hingga akhirnya resolusi DK PBB tersebut lolos. PM Netanyahu dilaporkan telah memanggil Dubes AS untuk Israel, Daniel Shapiro untuk membahas kebijakan Negeri Paman Sam tersebut.
Belum ada penjelasan kapan tepatnya pertemuan keduanya digelar. Baik Kementerian Luar Negeri AS maupun kantor PM Israel tidak memberikan konfirmasi apapun.
Selain memanggil dubes AS, Israel juga memanggil 14 perwakilan asing--beberapa menyebutnya 10 lainnya. Namun beberapa laporan mengatakan sejumlah diplomat tidak memenuhi panggilan tersebut.
Netanyahu sendiri sudah menegaskan, pihaknya tidak akan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Israel menolak resolusi PBB anti-Israel yang memalukan ini, kami tidak akan mematuhi hasilnya," kata PM Israel seperti dikutip dari BBC.
Di lain kesempatan ia mengatakan telah berbicara dengan "sahabat-sahabat" Israel di AS baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat. Dan Netanyahu mengaku tak sabar menunggu pemerintahan baru AS yang akan dinakhodai Trump.
Advertisement