Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan dan pekerjaan, tanpa diragukan lagi merupakan dua hal penting. Namun apa jadinya bila dalam hidup harus selalu berurusan dengan kedua hal itu sekaligus. Apa yang akan dirasakan saat diharuskan memilih antara keluarga atau bekerja? Atau bagaimana cara agar bisa menjalani keduanya?
Ada banyak alasan pasangan, terutama istri setelah menikah berhenti berkarier demi kepentingan keluarga, tapi tak sedikit juga yang mengalami perpisahan karena alasan karier.
Beberapa perusahaan yang membolehkan suami istri bekerja di satu atap bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin bekerja bersama, ada juga pasangan yang memutuskan untuk mulai berbisnis secara bersama-sama.
Tidak gampang memang menjalaninya, dan yang pasti dibutuhkan usaha ekstra agar bisa sejalan dan membuat sebuah persamaan, sementara banyak juga yang berpendapat bahwa pernikahan akan membuat hubungan kerja jadi tidak profesional.
Apapun yang terjadi, laman yourstory.com memberikan beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika memilih bekerja atau berbisnis bersama pasangan, seperti dikutip Liputan6.com pada Selasa (27/12/2016):
Baca Juga
Advertisement
Memiliki dana cadangan
Mungkin Anda memiliki kepercayaan satu sama lain dan yakin bahwa hal-hal akan bisa berjalan dengan baik saat menjalani bisnis bersama. Meski begitu dalam hal keuangan, Anda harus selalu mempersiapkan dana darurat atau rencana cadangan ketika usaha tidak berjalan seperti yang diharapkan. Jadi bersiaplah untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.
Jangan pernah memulai bisnis dengan pengetahuan minim atau hanya mengandalkan pasangan. Sebaiknya tetap miliki rencana B, demi menghadapi resiko yang bisa terjadi.
Bekerja sesuai tugas dan bidang yang diberikan
Membagi peran kerja secara profesional antara Anda dan pasangan, serta lakukan hal secara benar sedari awal. Jangan sampai melakukan pekerjaan demi membahagiakan pasangan padahal itu bukan bidang Anda, atau jika Anda atasan percayakan pekerjaan yang tepat untuk orang yang tepat pula, bukan memberi tugas kepada pasangan agar bisa mendapat nilai bagus. Berikanlah porsi pekerjaan yang memang sesuai dengan keahlian yang dimiliki pasangan.
Pisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
Memang tidak mudah memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi di rumah saat Anda bekerja di tempat yang sama dengan pasangan pasangan Anda, apalagi ketika ada masalah. Profesor Manajemen di The Wharton School Laura Huang, menyebut fenomena kedekatan adalah menyakitkan. Secara sederhana, Anda akan sangat terganggu jika ada masalah di rumah, namun ketika di kantor harus tetap bersikap profesional.
Anda perlu menetapkan aturan dasar seperti saat makan malam bersama keluarga tidak mendiskusikan masalah pekerjaan, hal yang sama juga berlaku di tempat kerja. Milikilah sikap saling menghormati dan menjaga satu sama lain serta selalu komunikasikan secara terbuka jika mendapati masalah.
Jika mungkin, cari bantuan eksternal
Ini bisa dalam bentuk orang ketiga, seperti penasihat bisnis, mentor, atau bahkan konselor pernikahan. Saat memiliki masalah dan buntu menghadapinya, Anda perlu bantuan orang ketiga yang akan memberi pandangan dan masukan untuk menghadapi masalah yang sedang terjadi.
Jadi, apapun keputusan yang Anda ambil, selalu ingat bahwa Anda telah memilih jalan bekerja bersama pasangan. Karenanya fokus dengan niat Anda di awal, bukannya keputusan tersebut tujuannya juga untuk kebahagiaan bersama kan, selalu tumbuhkan rasa tetap saling menghormati dan percaya pada pasangan Anda.