Liputan6.com, Jambi Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani mengapresiasi langkah cepat Pemprov dan Pemkot Jambi atas insiden hiasan Natal bermasalah pada Jumat petang, 23 Desember 2016.
Salah satunya adalah keputusan Wali Kota Jambi, Sy Fasha, yang menutup sementara Hotel Novita sesaat setelah hiasan Natal bermasalah tersebut terungkap. Dengan keputusan tepat dan cepat, kerukunan umat beragama di Jambi tetap terjaga ditandai dengan jalannya ibadah Natal di Bumi Siginjai itu berlangsung aman dan damai.
Bernard menyebutkan, hingga Senin, 26 Desember 2016, pihaknya sudah meminta keterangan 22 saksi termasuk mengamankan sejumlah bukti.
"Dalam proses ini, kami dibantu Mabes Polri terkait peralatan penyelidikan," kata Bernard, Senin 26 Desember 2016.
Baca Juga
Advertisement
Dari sejumlah barang bukti yang diamankan itu, penyidik mulai mendapatkan sedikit titik terang atas siapa pelaku yang diduga membuat hiasan mirip tulisan lafaz Allah di ornamen Natal tersebut.
Salah satunya adalah mendapatkan rekam sidik jari. Nantinya akan diketahui sidik jari siapa yang paling banyak.
Sejak Senin, kasus ornamen Natal bermasalah sudah resmi dilimpahkan ke Polda Jambi. "Ini untuk mempermudah penyelidikan. Kami (Polresta Jambi) hanya mendukung. Beri kami waktu, dan kami tidak akan main-main," ujar Bernard memungkasi.
Minta Maaf Depan Ulama
Sementara itu, pada Senin sore, 26 Desember 2016, bertempat di rumah dinas Wali Kota Jambi, General Manager Hotel Novita, Husairi Seger, meminta maaf secara terbuka di depan Wali Kota Jambi, perwakilan ulama dari MUI, NU, Muhammadiyah, lembaga adat, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Kepolisian, Dandim Batanghari, Komandan Denpom, hingga sejumlah ormas Islam yang hadir.
"Kami atas nama manajemen Hotel Novita meminta maaf sedalam-dalamnya. Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Jangankan berbuat, terniat saja tidak," ujar Husairi.
Ia menuturkan, ornamen Natal di lobi Hotel Novita sudah dibuat sejak Jumat, 9 Desember 2016. Hingga akhirnya pada Jumat petang, 23 Desember 2016 memicu kehebohan.
"Awal dibuat tidak ada masalah atau hiasan yang bermasalah. Kami menduga ada oknum yang sengaja mengubah ornamen itu," tuturnya.
Husairi juga memperkirakan, hiasan Natal itu diubah antara pukul 16.30-18.30 WIB. Ia juga mengakui pihaknya kurang pengawasan dalam hal ini.
Wali Kota Jambi, Sy Fasha, mengatakan tidak ada yang menghendaki peristiwa menghebohkan tersebut. Untuk itu, ia kembali mengajak agar semua pihak bisa menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada kepolisian.
"Saya sangat berterima kasih, warga Jambi bisa tetap menjaga kerukunan umat beragama," kata Fasha.