Liputan6.com, Beijing: Tim ekspedisi paleontologi Cina berhasil menemukan kerangka fosil spesies baru dinosaurus di daerah Mongolia di wilayah utara Cina. Dalam jumpa pers ilmuwan terkemuka, Xing Xu, mengatakan tim ekspedisi berhasil menemukan fosil tersebut dalam bentuk kerangka utuh dan lengkap.
Diperkirakan semasa hidup dinosaurus tersebut memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan berat 25 kilogram. Diperkirakan spesies dinosaurus tersebut merupakan jenis Linheraptor bernama exquisitus dan merupakan keluarga Dromaeosauridae theropoda.
Xu yang juga peneliti paleontolgi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengatakan dinosaurus jenis ini memiliki kuku yang besar atau "cakar pembunuh", diduga lebih cepat dan gesit dibanding pemangsa lain seperti jenis dromaeosaurids lainnya. Dinosaurus berjenis hewan karnivora tersebut diperkirakan hidup saat periode akhir Cretaceous, atau sekitar 80 juta tahun yang lalu.
Xu menambahkan, fosil dinosaurus ini merupakan salah satu jenis fosil di dunia yang sangat dilestarikan. Diduga masih banyak fosil yang terpendam didalam tanah berbatu tersebut. Para ahli paleontologi mengingatkan bahwa jika fosil tidak berhasil ditemukan, maka sebagian besar fosil dapat segera rusak dan hilang.
Selain melibatkan Profesor Tan Lin dari institut paleoanthropology setempat beberapa ahli dari Amerika Serikat dan Inggris turut serta dalam ekpedisi ini.(Xinhua/AYB)
Diperkirakan semasa hidup dinosaurus tersebut memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan berat 25 kilogram. Diperkirakan spesies dinosaurus tersebut merupakan jenis Linheraptor bernama exquisitus dan merupakan keluarga Dromaeosauridae theropoda.
Xu yang juga peneliti paleontolgi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengatakan dinosaurus jenis ini memiliki kuku yang besar atau "cakar pembunuh", diduga lebih cepat dan gesit dibanding pemangsa lain seperti jenis dromaeosaurids lainnya. Dinosaurus berjenis hewan karnivora tersebut diperkirakan hidup saat periode akhir Cretaceous, atau sekitar 80 juta tahun yang lalu.
Xu menambahkan, fosil dinosaurus ini merupakan salah satu jenis fosil di dunia yang sangat dilestarikan. Diduga masih banyak fosil yang terpendam didalam tanah berbatu tersebut. Para ahli paleontologi mengingatkan bahwa jika fosil tidak berhasil ditemukan, maka sebagian besar fosil dapat segera rusak dan hilang.
Selain melibatkan Profesor Tan Lin dari institut paleoanthropology setempat beberapa ahli dari Amerika Serikat dan Inggris turut serta dalam ekpedisi ini.(Xinhua/AYB)